Advertisement
BPBD Kulonprogo Masih Salurkan Bantuan Air Bersih, tapi Sasaran Lebih Diseleksi
Advertisement
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo masih berupaya menyalurkan bantuan air bersih
Harianjogja.com, KULONPROGO-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo masih berupaya menyalurkan bantuan air bersih dari pihak ketiga kepada masyarakat di wilayah rawan kekeringan. Namun, kegiatan itu dilakukan secara lebih selektif.
Advertisement
Kepala BPBD Kulonprogo, Gusdi Hartono mengatakan hujan memang sudah terjadi beberapa kali selama masa pancaroba. Meski begitu, hal itu tidak serta-merta mengakhiri masalah kekeringan yang dihadapi delapan kecamatan di Kulonprogo. "Walau sudah hujan, air dari sumber itu belum keluar. Kalaupun keluar, biasanya kotor," ucap Gusdi, Jumat (6/10/2017).
Menurut Gusdi, bantuan air bersih masih dibutuhkan saat musim pancaroba seperti sekarang. Sebagian masyarakat sebenarnya telah berusaha memenuhi kebutuhan air dengan caranya sendiri, seperti menyiapkan tadah hujan atau menyaring air yang cenderung kotor dari sumber tertentu. Namun, BPBD Kulonprogo tetap harus responsif jika masih ada kesulitan mendapatkan air bersih.
Stok bantuan air bersih dari pihak ketiga setidaknya masih tersedia 50 tangki. BPBD Kulonprogo selalu berkoordinasi dengan donatur bersangkutan dan menerangkan kondisi terkini di wilayah rawan kekeringan. Setiap proposal atau permohonan bantuan air bersih dari masyarakat akan ditindaklanjuti dengan verifikasi lapangan.
"Intinya dropping masih siap tapi harus selektif. Kalau memang masih sudah, kita kirim. Kalau ada sumber lain yang bisa dipakai, ya nanti dulu," kata Gusdi.
Gusdi lalu kembali mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi musim pancaroba. Setidaknya ada tiga jenis bencana alam yang rawan terjadi, yaitu longsor, banjir, dan angin kencang.
Dia juga menyarankan warga menebang pohon besar yang sudah lapuk di sekitar tempat tinggal masing-masing atau setidaknya memangkas dahan yang terlalu lebat. Hal itu diharapkan mengurangi resiko ancaman pohon tumbang.
Sebelumnya, Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kulonprogo, Miskijo juga mengungkapkan permohonan bantuan air bersih diperkirakan masih akan berdatangan hingga awal musim penghujan. "Kemungkinan bisa sampai Oktober atau November. Pada awal penghujan, sumber air biasanya masih minim," ujar Miskijo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Diduga Terima Gratifikasi Rp18 Miliar
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Alternatif ke Gunungkidul Bakal Dilengkapi Underpass di Kawasan Perbukitan Prambanan
- Libur Akhir Tahun, Sat Pol PP DIY Siagakan Ratusan Personel SRI Jaga Kawasan Pantai
- Bawaslu DIY Kesulitan Menindak Kampanye Terselubung Anggota Dewan Petahana
- Kekayaan Guru Besar UGM Sekaligus Wamenkumham Eddy Hiariej Tersangka Suap, Punya 4 Rumah Rp23 Miliar di Sleman
- Meski Pembinaan Rutin Digelar, Parkir Liar Bak Mati Satu Tumbuh Seribu
Advertisement
Advertisement