Advertisement
Gangguan Cuaca di DIY Tak Seekstrem Tahun Lalu, Apa Sebabnya?

Advertisement
"Sedang tahun 2017 kondisi iklim diprediksi dalam keadaan normal"
Harianjogja.com, SLEMAN-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY memprediksi curah hujan paling tinggi terjadi pada Desember mendatang. Secara umum cuaca tidak seekstrem yang terjadi selama 2016 lalu.
Advertisement
Koordinator Stasiun Klimatologi Radar Cuaca BMKG Jogja Djoko Budiyono menjelaskan, puncak musim hujan tahun ini diprediksi terjadi pada Desember mendatang. Seluruh wilayah DIY akan mengalami hujan. Curah hujan bulanan yang terjadi di DIY secara
umum pada Desember berkisar di atas 300 mm/bulan.
"Ini masuk kategori tinggi," jelas dia kepada Harian Jogja, Selasa (10/10/2017).
Meski demikian, dibandingkan kondisi 2016 curah hujan pada akhir tahun 2017 (Desember) ini jumlahnya lebih sedikit. Hal ini karena pada tahun 2016 terjadi gangguan cuaca, La Nina, yang mendukung terjadinya hujan lebih besar dari normalnya.
"Sedangkan, 2017 kondisi iklim diprediksi dalam keadaan normal. Tidak muncul La Nina ataupun El Nino," kata dia.
Meski begitu, lanjut Djoko, BMKG tetap mengimbau agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan selama musim penghujan terutama pada Desember mendatang. Alasannya, pada bulan itu curah hujan bulanan cukup tinggi. Terutama untuk wilayah bagian utara DIY seperti Sleman utara dan Kulonprogo utara mengingat wilayahnya lebih tinggi dibandingkan bagian selatan DIY.
"Masyarakat perlu mewaspadai terhadap banjir dan tanah longsor," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Investigasi Kebocoran Soal ASPD, Guru SMPN 10 Jogja Tidak Terbukti Membocorkan Soal
- Jogja Food & Beverage Expo, Ajang Pebisnis Makanan Minuman Suguhkan Tren dan Inovasi
- Dua TPR Menuju Pantai Bakal Dipindah, Pemkab Gunungkidul Sediakan Rp2 Miliar untuk Pembebasan Lahan
- Disdikpora DIY Paparkan Cara Guru di Jogja Bocorkan Soal ASPD
- Polisi Periksa 12 Orang Terkait Dugaan Kasus Mafia Tanah yang Menimpa Mbah Tupon
Advertisement