Advertisement

Paku Alam X Siapkan Langkah untuk 5 Tahun ke Depan

I Ketut Sawitra Mustika
Kamis, 12 Oktober 2017 - 10:20 WIB
Nina Atmasari
Paku Alam X Siapkan Langkah untuk 5 Tahun ke Depan

Advertisement

KGPAA Paku Alam X dalam kesempatan itu menyatakan, dalam lima tahun kedepan, dirinya dengan Sri Sultan HB X akan menjadikan Samudera Hindia sebagai pintu utama

Harianjogja.com, JOGJA- Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X kembali ke Jogja pada Rabu (11/10/2017) sore, usai dilantik sebagai Wakil Gubernur DIY sehari sebelumnya.

Advertisement

KGPAA Paku Alam X dalam kesempatan itu menyatakan, dalam lima tahun kedepan, dirinya dengan Sri Sultan HB X akan menjadikan Samudera Hindia sebagai pintu utama dan menegaskan kembali semangat Among Tani Dagang Layar. Ia mengakui, memang belum semua target pemerintah bisa tercapai karena itu ia berharap dalam lima tahun kedepan apa yang dikehendaki bisa tercapai.

Sebagaimana diketahui, dalam pemaparan visi dan misinya, Sri Sultan HB X mengatakan dengan garis pantai sepanjang kurang lebih 126 km dan mencakup tiga wilayah kabupaten, DIY tentu memiliki posisi strategis dalam perekonomian di wilayah Samudera Hindia.

Menurutnya, Samudera Hindia merupakan jalur strategis yang dilalui oleh separuh dari kapal kontainer dunia, sepertiga lalu lintas kargo dan dua pertiga pengiriman minyak dunia. Itulah sebabnya, ia menilai tepat jika hal itu dijadikan sebagai tema visi misi Gubernur DIY.

Karena itulah ia menilai, sinergitas antara agraris dan kemaritiman dinilainya bisa jadi solusi tepat untuk meningkatkan kesejahteraan warga DIY, terutama di tiga kabupaten yang angka kesejahteraannya masih timpang jika dibandingkan dengan dua kabupaten/kota lainnya.

KGPAA Paku Alam X melanjutkan, apa yang menjadi visi misi pihaknya tentu bertujuan untuk menekan angka kemiskinan dan ketimpangan yang tinggi.

Walaupun, menurutnya, selama ini tingkat kemiskinan di DIY pengukurannya kurang tepat karena memakai indikator komsumsi. Padahal, imbuhnya, kemiskinan DIY itu spesifik dan berbeda dengan wilayah lain.

“Toh, kalau miskin bagaimana IPM [Indeks Pembangunan Manusia]  dan tingkat kebahagian tinggi. Tapi apapun itu, faktual memang ada kemiskinan. Secara perlahan kami upayakan untuk menanggulangi kemiskinan. Terbukti ada penurunan walaupun tidak siginifikan,” tambahnya.

Terpisah, Gatot Saptadi mengatakan pihaknya akan mengawal implementasi dari upaya Gubernur dan Wakil Gubernur DIY untuk mengoptimalkan daerah selatan. Ia menyatakan, upaya merubah daerah selatan tersebut dengan cara memaksimalkan apa yang di daerah itu, misalnya perikanan, pariwisata, kebudayaan dan perdagangan melalui laut.

“Yang dibangun adalah akses, baik itu jalan maupun bandara. Itu pengaruhnya gede, Bupati Purworejo [Agus Bastian] saja datang ke sini, itu kan karena mereka melihat ada kesempatan.”

Ia menyatakan, jika wilayah selatan berkembang maka daerah lain seperti Cilacap dan Madiun pun bisa mendapatkan keuntungan. Karena itulah Gatot mengatakan Pemda DIY ngotot membangun rumah sakit internasional di Kulonprogo karena orang-orang lebih suka ke daerah itu dibanding Semarang.

“Selama ini wilayah selatan kan tertinggal dari utara karena kurang perhatian. Yang selatan Purworejo, Cilacap kalah dari pantura,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Keluarga Diduga Jadi Sasaran Doxing, Bung Towel Lapor Polisi

News
| Jum'at, 17 Januari 2025, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025

Wisata
| Selasa, 07 Januari 2025, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement