Advertisement
Ada Festival Jogja Kota Batik Sebentar Lagi
Advertisement
Festival Jogja Kota Batik, angkat eksistensi batik di Jogja
Harianjogja.com, JOGJA--Sebelum menyambut Batik Biennale pada 2018 mendatang, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menyelenggarakan Festival Jogja Kota Batik Dunia. Melalui tema Batik To The Moon, kegiatan ini dilakukan untuk menunjang eksistensi batik di Jogja.
Advertisement
Kepala Disperindag DIY, Budi Antono mengatakan, Jogja telah dinobatkan sebagai Kota Batik Dunia oleh World Craft Council yang selalu dievaluasi setiap empat tahun sekali. Sedangkan setiap dua tahun sekali diwajibkan menyelenggarakan Batik Biennale yang akan dilaksanakan pada 2018 mendatang.
"Batik To The Moon ini merupakan kegiatan di sela [pra] acara Batik Biennale 2018. Kami ingin mendorong dan menumbuhkembangkan sektor-sektor IKM [Industri Kecil Menengah] khususnya di bidang batik," ujar Anton dalam jumpa pers Festival Jogja Kota Batik Dunia di Grand Zuri Hotel, Rabu (18/10/2017).
Anton mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk mendorong eksistensi batik di Jogja sebelum dilakukan evaluasi oleh WCC pada penyelenggaraan Biennale II. Acara yang akan diselenggarakan pada 25-29 Oktober 2017 akan berlangsung di Jogja Expo Center.
Lebih lanjut Anton memaparkan sebanyak kurang lebih 150 IKM Batik akan memamerkan produknya. Mengusung tema Batik To The Moon, kata dia, dimaknai sebagai harapan agar batik dapat dikenal sampai ke seluruh pelosok dunia dan digunakan dalam berbagai kepentingan.
"Ke depan tentunya diharapkan batik berkembang tidak hanya di atas selembar kain. Bisa nanti diaplikasikan ke transportasi, akan ada batik di bus atau alat transportasi lainnya, sehingga saat ada wisatawan yang datang ke Jogja mereka jadi mengenal berbagai jenis batik DIY," jelasnya.
Kepala Bidang Pengembangan Kerajinan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DIY, Polin Napitupulu menambahakan, ada berbagai kegiatan dalam festival ini. Di antaranya pameran batik, fashion batik yang menghadirkan berbagai karya dari para desainer hingga Jogja Batik Parade.
"Tak hanya menampilkan kegiatan itu saja. Festival ini menjadi pasar bagi para pelaku IKM untuk menjual dan mempromosikan batik mereka. Kami juga mengundang pihak-pihak yang dapat berpotensi menjalin kerjasama," ungkap Polin.
Polin menambahkan acara ini sekaligus memberikan peluang pasar yang lebih luas bagi para IKM batik. Di mana pelaku IKM Batik akan lebih dekat dengan pembeli atau konsumen.
"Namun, sebetulnya yang baik itu adalah bermitra secara berjenjang. Artinya industri yang besar nantinya dapat turut mengangkat industri kecil di bawahnya, intinya saling mendorong," jelas Polin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
5 Air Terjun Terindah dari Jawa hingga Sumatra, Pesonanya Bikin Takjub
Advertisement
Berita Populer
- Pakar UGM: Program PSEL Perlu Transisi Menuju Ekonomi Sirkular
- Ekspor-Impor DIY Meningkat dari Tahun Sebelumnya
- Pemerintah Pusat dan Daerah Sepakat Awasi Penggunaan Bahasa Indonesia
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Hari Ini Jumat 7 November 2025
- Jadwal Bus Sinar Jaya Malioboro ke Parangtritis Jumat 7 November 2025
Advertisement
Advertisement




