Advertisement

Program Inovasi Desa Dirasa Mendadak

Herlambang Jati Kusumo
Sabtu, 04 November 2017 - 22:20 WIB
Nina Atmasari
Program Inovasi Desa Dirasa Mendadak

Advertisement

Program Inovasi Desa yang dicanangkan oleh Kementerian Desa yang diadakan tahun ini untuk menunjang kesejahteraan rakyat dirasa cukup mendadak

 
Harianjogja.com, BANTUL--Program Inovasi Desa yang dicanangkan oleh Kementerian Desa yang diadakan tahun ini untuk menunjang kesejahteraan rakyat dirasa cukup mendadak.

Advertisement

Kepala Seksi penyusunan data dan informasi bidang PMD, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Bantul, Agus Ahmadi mengatakan Program Inovasi Desa untuk pemanfaatan dana desa yang besar tapi baru di sosialisasikan di September. Di Bantul sendiri ditargetkan pada akhir Desember nanti ada bursa inovasi desa sebagai penutup program tersebut.

"Dalam minggu ini kami melakukan sosialisasi ke kecamatan, nanti di kecamatan membentuk tim inovasi desa, lalu identifikasi masalah dan potensi apa yang dimunculkan dari setiap desa. Di Bantul kan ada 75 desa akhirnya muncul minimal 75 inovasi," ujarnya.

Anggaran dana desa sendiri menurut Agus berbeda-beda setiap desanya. "Mulai yang terkecil dana desa ada Rp 800 juta, desa lain ada yang sampai Rp1,5 miliar," kata Agus.

Pertimbangan perbedaan anggaran yang diberikan tersebut menurut Agus didasarkan pada jumlah penduduk, luas wilayah, data kemiskinan kemudian tingkat kesulitan jangkauan wilayah tersebut.

"Dana desa kan cukup gede, oleh masyarakat dana desa dilakukan sesuai selera, tapi tidak sesuai roh dana desa. Karena rohnya pemberdayaan maka perlu dilakukan inovasi untuk memperlancar program tersebut," kata Agus.

"Misalnya pelaksanana masih manual, kemudian dalam mengelola keuangan, lalu perencanaan. Inovasi juga dilakukan dalam pelayanan, contoh dalam pengurusan SKCK melalui online," tambah Agus.

Inovasi menurut Agus dalam penggunaan dana desa tersebut lebih difokuskan pada pemberdayaan tidak fisik.

"Dalam dana desa ini nantinya akan dioptimalkan ke non fisik. Sebagian desa masih menerapkan 50% fisik dan 50% non fisik," kata Agus.

Harapan dari program tersebut menurut Agus yaitu untuk mendukung kelancaran pelaksanaan desa, untuk mengoptimalkan masyarakat untuk dana desa tersebut. Berkaitan dengan peran stakeholder kabupaten dan kecamatan dalam sepahaman yang sama.

Lurah desa Srimartani, Mulyana mengatakan baru akan merencanakan kordinasi di minggu depan. "Program inovasi yang akan kami lakukan pemindahan pasar desa, rangkaian hari jadi desa, Bumdes, pembuatan bumi perkemahan," kata Mulyana.

Menurut salah satu aktivis di Srimartani, Ahmad Yani mengatakan program inovasi di desa harus ada ide-ide kreatif dari masyarakat atau desa namun dirasanya ada desa-desa yang belum menyiapkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Barbados Mengumumkan Mengakui Palestina Sebagai Sebuah Negara

News
| Sabtu, 20 April 2024, 20:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement