Advertisement
Pemerintah Jangan Cuma Target Jumlah Doktor

Advertisement
"Kita jangan cuma menarget jumlah doktor"
Harianjogja.com, SLEMAN-Pemerintah memiliki target memperbanyak doktor, salah satunya untuk menggenjot publikasi internasional. Padahal, untuk membuat publikasi yang bermutu maka risetnya harus baik, guna mencapai hal itu tidak cukup dengan hanya menyiapkan pembimbing yang andal tetapi juga fasilitas dan dana riset juga sangat penting.
Advertisement
"Kita jangan cuma menarget jumlah doktor. Percepatan doktor kalau tidak didukung fasilitas riset, nanti kualitas doktornya seperti apa, kita harus bertanya jadi harus diimbangi fasilitas," tegas Rektor UGM Profesor Panut Mulyono, Senin (27/11/2017).
Penambahan beasiswa, lanjutnya, sangat dibutuhkan mengingat banyak mahasiswa yang dapat dengan mudah memperoleh beasiswa dari luar negeri. Jika beasiswa diberikan oleh negara lain, maka riset yang dihasilkan tentu lebih banyak dipakai untuk kepentingan negara tersebut. Melalui beasiswa, Panut berharap mahasiswa unggul yang jumlahnya banyak dapat menekuni ilmu di Indonesia dan melakukan riset untuk kepentingan Indonesia.
http://m.harianjogja.com/?p=872370">Baca juga : Akselerasi S1 ke S3, UGM Butuh Peningkatan Fasilitas
"Karena banyak negara yang membutuhkan anak-anak cerdas untuk mengerjakan riset mereka. Dengan beasiswa harapannya anak-anak muda ini bisa tertarik," imbuh dia.
Ia menambahkan, di UGM sebenarnya sudah ada program akselerasi, terdiri dari dua jenis yaitu program S1 dan S2 serta program S2 dan S3 yang dilakukan secara beruntun. Khusus untuk S1 menuju S2 sudah berjalan sejak 2008 dengan memilih calon mahasiswa yang paling unggul dengan jumlah mahasiswa yang terlibat sekitar 50 orang setiap angkatan.
Program ini bisa diikuti mahasiswa saat masih semester enam atau tujuh jenjang S1. Mereka sudah bisa mengikuti perkuliahan S2 sehingga durasi kuliah S2 bisa ditempuh selama setahun. Jika S1 diselesaikan dengan cepat, maka hanya butuh waktu lima tahun saja untuk menyelesaikan menjadi master.
Pada awalnya program itu didanai pemerintah, tetapi kemudian terhenti. Namun, UGM tetap melanjutkannya menggunakan dana internal dengan teknis memberikan potongan dana pendidikan sebesar 50% untuk S2. Sementara, untuk akselerasi S2 menuju S3 dipilih dari mahasiswa lulusan S1 melalui program pendidikan master doktor sarjana unggulan (PMDSU) yang didanai oleh pemerintah sejak empat tahun terakhir.
"Tetapi kalau akselerasi dari S1 sampai menuju S3 memang belum ada. Kalau nanti diterapkan ya kami mencoba dahulu, entah bisa diselesaikan tujuh tahun atau tidak tetapi kami tetap mengusahakan, karena belum ada contohnya," jelas mantan Dekat Fakultas Teknik UGM ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri PU Targetkan 66 Sekolah Rakyat Dapat Diresmikan Prabowo Juli 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
- Belasan Peserta Seleksi PPPK Tahap II di Sleman Gugur Tanpa Lalui Seleksi Kompetensi
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
Advertisement