Advertisement
BADAI CEMPAKA : Hingga Rabu Petang, 4.693 Jiwa di Bantul Masih Mengungsi

Advertisement
Hingga Rabu (29/112017) petang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mencatat sebanyak 4.693 warganya mengungsi
Harianjogja.com, BANTUL--Hingga Rabu (29/112017) petang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul mencatat sebanyak 4.693 warganya mengungsi.
Advertisement
Baca juga :http://m.harianjogja.com/?p=872915"> BADAI CEMPAKA : Banyak Jalan Putus, Puluhan Sekolah di Bantul Diliburkan
Sementara, salah seorang warga Karangasem, Wukirsari, Imogiri dilaporkan meinggal dunia di rumah sakit setelah tertimpa reruntuhan longsor di rumahnya. Banjir dan longsor terjadi setidaknya di 51 desa yang tersebar di 17 kecamatan.
Manajer Pusdalops BPBD Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah mengatakan ribuan pengungsi tersebut tersebar di 19 posko pengungsian. Sebagian besar pengungsi merupakan wanita, ibu hamil, lansia, anak-anak dan balita. Namun ia menyebut di beberapa titik pengungsian jumlah tersebut justru berkurang.
Pasalnya air sudah mulai surut dan warga sudah banyak yang pulang untuk kerja bakti membersihkan lingkungan tempat tinggalnya. Sedangkan ratusan warga yang sempat terisolir di Desa Sriharjo Kecamatan Imogiri telah berhasil diselamatkan sekitar pukul 14.00 WIB.
Aka mengatakan seluruh titik pengungsian di Bantul sudah terdistribusi bantuan, baik dari BPBD maupun dari komunitas relawan. Petugas posko sudah membangun dapur umum dan termasuk posko kesehatan.
Kebutuhan pokok selain makanan bagi para pengungsi, seperti selimut, makanan bayi, popok, dan obat-obatan juga telah terdistribusi. Dia mengatakan sebagian besar titik pengungsian menempati balai desa setempat dan juga gedung-gedung serbaguna. “Sejauh ini cukup, tidak ada yang kekurangan logistik," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

2 Jam Diperiksa Dewas KPK, Firli Pilih Bungkam di Depan Wartawan
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Alternatif ke Gunungkidul Dibuka saat Nataru, Tanpa Lewat Tanjakan Piyungan-Patuk
- Ade Armando Singgung Politik Dinasti di Jogja, Massa Aksi Ancam Copot Semua Baliho PSI di DIY
- Sempat Dianggap Hama, Bunga Amarilis Patuk Kini Jadi Primadona Wisatawan
- Tanggapi Video Ade Armando, DPRD DIY : Rendahkan dan Lukai Rakyat Jogja
- 17 Perusahaan di Kota Jogja Komitmen Penuhi Hak Anak
Advertisement
Advertisement