Advertisement
Warga Kasihan Gotong Royong Bangun Jembatan Darurat
Advertisement
Warga swadaya bangun jembatan darurat.
Harianjogja.com, BANTUL--Warga Desa Bangunjiwo dan Desa Tamantirto Kecamatan Kasihan bergotong royong membuat jembatan darurat pada Minggu (30/12/2018). Jembatan darurat itu dibangun di sebelah Jembatan Nganggen yang menghubungkan Desa Bangunjiwo dan Desa Tamantirto, tepatnya di Jalan Bibis menuju arah Bangunjiwo. Jembatan Nganggen rusak karena diterjang banjir.
Advertisement
Pantauan Harianjogja.com, jembatan alternatif yang berada di sebelah kanan jembatan yang rusak itu terbuat dari besi. Sebagian jalannya terbuat dari aspal dan sebagian lagi terbuat dari bekas pagar penutup truk dengan celah-celah yang kecil. Terlihat beberapa warga berjaga di sekitar jembatan sambil sesekali mengatur lalu lintas dari dua arah.
Kepala Dusun Jetis, Dalbi, mengatakan jembatan darurat dibuat selama dua hari bersama sekitar 70 warga gabungan dari Desa Bangunjiwo dan Desa Tamantirto.
Dalbi mengatakan pemerintah desa membantu dengan mendatangkan alat-alat berat untuk mengangkut besi-besi besar yang ternyata berasal dari bak truk milik Saridi, warga Jetis, yang sudah tidak terpakai. “Ini semua swadaya murni masyarakat, kemudian besi-besi ini milik truknya Pak Saridi, pemilik bengkel di Jetis. Selain itu pemdes Bangunjiwo dan Tamantirto juga menganggarkan dana, tetapi sejauh ini hanya digunakan untuk makan saja pas kemarin kerja bakti,” ujar Dalbi saat ditemui Harianjogja.com, Minggu (7/1/2018).
Saridi, warga Dusun Jetis, mengatakan dia membutuhkan sekitar tiga kotak truk yang tidak terpakai untuk diambil besinya. Beberapa untuk pagar dan sisanya untuk penyangga. Di bawah penyangga, warga menggunakan batu-batuan dan karung goni berisi pasir untuk penguat.
Selama 24 jam warga bergilir berjaga di sekitar jembatan untuk memeriksa letak batu dan sekrup yang bergeser karena lalu lalang kendaraan di jembatan darurat tersebut. “Belum ada [bantuan] dari Dinas, tapi tidak masalah. Rencananya malah mau bikin pos penjagaan di dekat jembatan darurat,” kata Saridi.
Dalbi menambahkan meskipun warga tak keberatan dengan jembatan darurat tersebut, warga tetap menanti perbaikan jembatan permanen oleh pemerintah. Mereka berharap secepatnya. Dia mengaku telah mendengar kalau jembatan tersebut merupakan wewenang provinsi, dan biaya perbaikannya bisa mencapai miliaran rupiah. "Harapannya segera, kan dana bantuan bencana itu tidak perlu pakai disepakati segala," kata Dalbi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Ribu Penerima Bansos Terindikasi Terlibat Judi Online, Ini Komentar Sosiolog UGM
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
Advertisement
Advertisement