Advertisement
Termakan Hoaks, Ratusan Warga Sleman Serbu Disdukcapil
Advertisement
Banyak warga bikin KIA karena termakan kabar hoaks.
Harianjogja.com, SLEMAN--Tingginya antusiasme masyarakat membuat kartu identitas anak (KIA) di Sleman salah satunya disebabkan oleh kabar hoaks. Kabar burung tersebut beredar di masyarakat sekitar dua pekan lalu. Kabar hoaks tersebut berbunyi ; Bapak/ibu yg punya anak/cucu/saudara yg berumur 1-17 tahun wajib mengurus KIA atau Kartu Identitas Anak karena fungsi kartu ini serupa dengan KTP.
Syaratnya
1. akta lahir asli + foto copy
2. KK orang tua
3. KTP ayah + ibu asli dan foto copy
4. Foto 3x4 (umur 5 tahun k bawah tdk perlu)
Perlu diketahui untuk pendaftaran sekolah dan seluruh keperluan yg menyangkut kependudukan sekarang perlu melampirkan KIA.
Advertisement
Monggo yg belum mengurus bisa langsung ke Dispenduk.
Tidak perlu pengantar RT/RW
Silahkan di share ya.
Tidak jelas siapa awalnya yang menyebarkan kabar tersebut. Yang jelas, kabar yang sudah tersebar di masyarakat itu mendorong warga berbondong-bondong ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Sleman. Salah satunya, Suranta, warga Condongcatur, Depok. Akibat kabar tersebut, dia mengurus KIA anaknya yang akan masuk sekolah tahun ini. "Ya karena kabar itu. Ternyata hoaks. Tapi enggak masalah, yang penting sudah mengajukan," katanya kepada Jumat (19/1/2018).
Kepala Disdukcapil Sleman Jazim Sumirat mengakui adanya kabar hoaks tersebut. Akibatnya, masyarakat beramai-ramai mendatangi Disdukcapil. Padahal katanya, Dinas Pendidikan Sleman tidak mensyaratkan KIA sebagai bagian yang disyaratkan untuk mendaftar ke lembaga pendidikan. "Saat rakor pelayanan publik Rabu (17/1/2018) kabar itu sudah dibantah Disdik. Penerimaan peserta didik baru di Sleman saat ini tidak mensyaratkan KIA melainkan Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga," katanya.
Hal senada disampaikan Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Sleman, Endang Mulatsih. Sejak kabar hoaks itu beredar, jumlah warga yang mengurus KIA melonjak. Jumlahnya antara 500-800 orang. "Kami sempat kewalahan. Kami imbau agar masyarakat tidak buru-buru mengajukan pembuatan KIA akibat kabar burung itu," ujarnya.
Dia mengatakan, beberapa kabupaten memang mensyaratkan KIA saat mendaftar sekolah. Seperti di Bantul. Adapun Sleman belum menerapkan KIA sebagai syarat untuk mendaftar sekolah. Di wilayah Sleman sebanyak 265.429 anak masuk dalam daftar pembuatan KIA. Untuk tahap awal, Disdukcapil menyediakan 24.000 blangko. "Jumlah KIA yang kami terbitkan lebih dari 4.000 keping. Kami sediakan tiga alat cetak," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Rangers Pidie Aceh Meninggal Seusai Diamuk Gajah Liar, Konflik Gajah Harus Segera Diselesaikan
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- 800 Ribu Wisatawan Ditarget Mengunjungi DIY Selama Libur Natal dan Tahun Baru
- Ade Armando Ditantang Debat Ilmiah Soal Keistimewaan DIY
- Top 7 News Harianjogja.com Hari Ini, Kamis 7 Desember 2023: Fungsional Tol Jogja-Solo hingga Nilai Ekspor DIY
- Dispar DIY Siapkan Ini untuk Sambut Wisatawan Selama Libur Nataru
- Prabowo-Gibran Peroleh Amunisi Dukungan dari Relawan RKB DIY
Advertisement
Advertisement