Advertisement
Begini Susahnya Kehidupan Warga Pelosok Kulonprogo Lantaran Tak Ada Sinyal
Advertisement
Warga korban kecelakaan lamban mendapat pertolongan karena hambatan komunikasi.
Harianjogja.com, KULONPROGO--Ribuan keluarga yang tinggal di Desa Purwosari, Girimulyo, Kulonprogo terpaksa merasakan hidup tanpa akses informasi yang memadai. Pasalnya sinyal saluran telepon seluler tidak menjangkau wilayah ini. Warga mengaku kesulitan untuk mendapatkan informasi terbaru maupun menyampaikan kabar penting.
Advertisement
Kepala Dusun Tegalsari, Desa Purwosari Sajuliyanta saat ditemui Harianjogja.com, Rabu (7/2/2018) mengungkapkan masyarakat Tegalsari sudah tertinggal dari dusun dan desa tetangga. Dusun Tegalsari yang berada di antara objek wisata Gua Maria dan Ayunan Langit Watu Jaran itu terus tertinggal karena tidak mengetahui informasi dari luar desa atau dari sumber lainnya.
"Informasi yang masuk ke dusun kami pasti terlambat. Bila ingin mendapat informasi, kami harus ke desa sebelah untuk mendapatkan sinyal [telepon seluler] terlebih dahulu," kata pria yang akrab disapa Juli itu.
Senada dengan Juli, warga RT 06 RW 03 Dusun Tegalsari, Bambang Waluyo, 46, mengaku kesusahan dalam berkomunikasi untuk kepentingan bisnisnya. Sebagai petani kopi sekaligus penjual kopi bubuk, Bambang mengaku kesusahan untuk memberikan kabar kepada mitra kerjanya. Terlebih sebagai petani yang selalu di ladang mitra kerjanya selalu kesusahan untuk mencari dirinya. "Kopi saya dibuat penelitian oleh Dosen UGM, dan gara-gara sinyal jadi susah mendapatkan berita terbaru," ungkap Bambang.
Bambang lebih khawatir lagi ketika masyarakat mengalami kecelakaan di Jalan Resi Subali yang merupakan jalan provinsi. Tidak kurang ada sepuluh kali kecelakaan pada enam bulan terakhir di jalan itu. Namun korban kecelakaan baru dapat ditolong setelah ada warga yang melintas dan mengabarkan ke rumah sakit atau bantuan medis lainnya. Menurut Bambang lambannya pertolongan akibat warga tidak dapat menggunakan telepon genggam untuk menelepon rumah sakit atau pusat bantuan lainnya.
"Ada setidaknya 10 kali kecelakaan, baru bisa ditolong saat masyarakat tidak sengaja bertemu. Untung ketemu warga dan tidak meninggal," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Bayi Laki-laki Hidup Ditemukan dalam Kardus di Ngemplak Sleman
- Jemparingan Peserta Terbanyak di Alun-alun Wates Catat Rekor Muri
- Jelang Relokasi Pedagang, Dishub Jelaskan Alur Parkir Pasar Godean
- Petugas Sita Ratusan Batang Rokok Ilegal di Pandak dan Imogiri
- Bayi Dalam Kardus di Ngemplak, Ini Isi Pesan Tertulis dari Orangtua
Advertisement
Advertisement




