Advertisement
Puncak Musim Hujan Sudah Berlalu

Advertisement
Sleman akan mengalami musim kemarau pada dasarian pertama Mei mendatang
Harianjogja.com, SLEMAN-Prakirawan Stasiun Klimatologi BMKG DIY Etik Setyaningrum mengatakan puncak musim hujan dari Januari sampai Februari sudah berakhir. Setelah itu, masa peralihan musim hujan ke musim kemarau akan berlangsung dari Maret sampai April.
Advertisement
“Ciri-ciri dari musim peralihan ini adalah panas terik di siang hari, kemudian malamnya berpotensi hujan. Hujan yang lebat akan terjadi pada musim peralihan, tetapi dengan durasi yang sebentar,” ujar Etik, Senin (19/3/2018).
Disinggung soal Sleman, menurut Etik, Bumi Sembada akan mengalami musim kemarau pada dasarian pertama Mei mendatang. Ciri-ciri masuknya musim kemarau yaitu curah hujan kurang dari 50 milimeter. “Sedangkan puncak musim kemarau prediksi kami, akan terjadi di Agustus mendatang,” ucap dia.
http://m.harianjogja.com/?p=904316">Baca juga : Memasuki Masa Pancaroba, Warga Diimbau Waspadai Tiga Penyakit Ini
Selama musim kemarau di tahun ini, Etik memperkirakan tidak akan ada fenomena yang mengganggu seperti el nino yang berdampak pada pengurangan curah hujan, maupun la nina yang berakibat pada peningkatan curah hujan.
Selama masa peralihan musim, kata dia, potensi hujan dan angin kencang bakal sangat tinggi. Selain mengimbau masyarakat agar lebih waspada, dia juga berharap masyarakat bisa memanfaatkan curah hujan yang tinggi dengan memaksimalkan tadah hujan.
“Sekarang angin masih bergerak dari selatan ke arah barat, jika masuk masa kemarau, angin akan bergerak dari timur,” kata Etik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Baru Ada Satu, BPBD Bantul Berencana Tambah 11 EWS Banjir
- Pemohon SKCK Membeludak, Pemberkasan PPPK Paruh Waktu Diperpanjang
- EWS Tsunami di Karangwuni Berbunyi, Warga Kaitkan Kepercayaan Gaib
- Ini Progres Kasus Mafia Tanah Kas Desa untuk Uruk Tol Jogja-Solo
- 425 Angkatan Kerja Disabilitas Kulonprogo Mayoritas Berwirausaha
Advertisement
Advertisement