Advertisement
Pohon Tumbang Memutus Aliran Listrik di Mertelu Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Hujan deras disertai angin kencang di Dusun Mertelu Wetan, Mertelu, Gedangsari, Selasa (25/12/2018) pagi mengakibatkan sebuah pohon tumbang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun aliran listrik di wilayah Mertelu sempat terputus karena pohon menimpa kabel milik PLN hingga putus.
Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Gunungkidul Tugiyo mengatakan, pohon tumbang yang mengakibatkan jaringan listrik terputus diketahui milik Suparmono. Pascakejadian, TRC telah mendapatkan laporan dan menerjunkan personel untuk melakukan proses evakuasi.
Advertisement
“Kita langsung datang dan melakukan tindakan penanganan,” katanya kepada wartawan, Selasa.
Menurut dia, pohon tumbang tidak sampai menimbulkan korban jiwa karena lokasi jauh dari rumah warga. Namun akibat peristiwa ini, pasokan listrik di Mertelu terganggu karena instalasi milik PLN terputus.
“Sempat terjadi hubungan arus pendek listrik karena kabel yang tertimpa pohon menyatu sehingga ada asap yang mengepul. Namun demikian, semua dapat diatasi,” ungkapnya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki. Menurut dia, untuk penangan pohon tumbang di Mertelu, TRC tidak bekerja sendirian karena harus melakukan koordinasi dengan PLN.
“Sudah dikomunikasikan dan proses perbaikan telah dilakukan,” katanya.
Menurut dia, warga harus waspada terhadap potensi angin kencang. Berdasarkan pemetakan dari BPBD, diketahui seluruh wilayah memiliki potensi kerawanan yang sama.
“Merata karena angin kencang bisa terjadi dimana dan kapan saja,” katanya.
Guna mengurangi risiko saat terjadi angin kencang, Edy mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan berhati-hati. salah satu upaya pencegahan dilakukan dengan memangkas dahan dan ranting pohon yang telah rimbun.
“Kita tidak tahu kapan terjadi musibah, jadi untuk kewaspadaan ada baiknya pohon di sekitaran rumah yang telah rimbun dipangkas sehingga potensi pohon tumbang bisa dikurangi,” ungkapnya.
Edy menambahkan, selain ancaman angin kencang, di Gunungkidul juga terdapat potensi banjir dan tanah longsor. Untuk potensi banjir, kerawanan tertinggi berada di wilayah sepanjang aliran Sungai Oya, Sungai Besole. Sedang untuk longsor kerawanan tersebar di tujuh kecamatan mulai dari Purwosari, Patuk, Nglipar, Gedangsari, Ngawen, Semin dan Ponjong.
“Untuk warga yang tinggal di daerah rawan, kami minta selalu siaga karena intensitas hujan yang semakin tinggi, maka potensi longsor juga meningkat,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gibran: Pencegahan Stunting Harus Diikuti oleh Pembenahan Lingkungan
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Caleg Bagi-Bagi Doorprize dan Sembako, Ini yang Dilakukan Bawaslu Jogja
- Warga Mantrijeron Panen Satu Ton Kompos dari Biopori Jumbo
- Dinilai Rawan, Bawaslu DIY Awasi Ketat Distribusi Surat Suara
- Ikut Waspadai Munculnya Kasus Pneumonia, Ini yang Dilakukan Dinkes DIY
- Pemkot Jogja Sabet Predikat Sangat Baik pada Anugerah Meritokrasi KASN 2023
Advertisement
Advertisement