Advertisement
E-rapor di Gunungkidul Belum Wajib Diterapkan

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga terus melakukan inovasi dalam proses kegiatan belajar mengajar. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam penerimaan rapor bagi peserta didik.
Kendati demikian, penggunaan e-rapor di Gunungkidul belum menjadi kewajiban bagi setiap sekolah. Oleh karenanya, disdikpora masih membebaskan sekolah memberikan rapor secara konvensional maupun dengan program e-rapor.
Advertisement
Kepala Disdikpora Gunungkidul, penerapan e-rapor merupakan salah satu inovasi di bidang pendidikan yang pada saat sekarang mulai diterapkan di sekolah. Menurut dia, di Gunungkidul sudah ada beberapa sekolah yang menggunakan, tapi secara umum masih banyak yang menyerahkan hasil studi siswa dengan cara konvensional.
“Ini masih rintisan dan kedepan semua sekolah harus memanfaatkan. Tapi, untuk sekarang belum ada kewajiban menggunakan,” kata Bahron kepada wartawan, Jumat (4/1/2018).
Disinggung mengenai kesiapan sekolah untuk menerapkan e-rapor, Bahron mengaku tidak ada masalah. Sebagai buktinya untuk ujian di tingkat SMP, seluruh sekolah di Gunungkidul sudah melaksanakan ujian nasional berbasis komputer.
Dia menjelaskan, penggunaaan teknologi dalam penerimaan rapor memiliki banyak manfaat. Salah satunya penerimaan bisa diakses melalui e-rapor sehingga proses bisa menjadi lebih simpel. Meski demikian, sambung Bahron, penerimaan dengan cara mengundang wali murid ke sekolah juga memiliki keunggulan. Yakni adanya interaksi antara wali murid dengan guru bekaitan dengan perkembangan anak secara lebih intens.
“Masing-masing ada keunggulan dan tidak perlu dipersoalkan. Bagi sekolah yang ingin memanfaatkan e-rapor silahkan, tapi kalau belum juga bukan menjadi masalah,” kata mantan Kepala Bidang Pendidikan Menengah ini.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul Wahyu Pradana Ade Putra mengatakan, penerapan e-rapor merupakan pemanfaatan teknologi informasi untuk mempermudah dalam proses pembelajaran. Ia pun tidak mempermasalahkan adanya kebijakan dari disdikpora dalam pemanfaatan tersebut.
Pasalnya, bagi Ade, yang terpenting disdikpora terus konsen dan fokus untuk meningkatkan mutu pendidikan di Gunungkidul. “Dibadingkan dengan daerah lain di DIY, Gunungkidul masih butuh peningkatan agar bisa bersaing. Jadi disdikpora harus terus melakukan inovasi agar mutu pendidikan bisa ditingkatkan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemerintah Indonesia Diminta Jadi Juru Damai Konflik India dan Pakistan
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Belasan Peserta Seleksi PPPK Tahap II di Sleman Gugur Tanpa Lalui Seleksi Kompetensi
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
Advertisement