Advertisement
Klaim Jasa Raharja DIY Mayoritas untuk Korban Luka-Luka

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-- Jumlah klaim yang diberikan oleh PT Jasa Raharja (Persero) Cabang DIY tahun 2018 sebesar Rp76 miliar dengan angka santunan untuk korban luka-luka lebih besar daripada korban meninggal dunia dalam kasus kecelakaan lalu lintas.
Hal itu diungkapkan Kepala Cabang PT Jasa Raharja (Persero) Cabang DIY, Akhdiyat Setya Purnama, saat berkunjung ke Harian Jogja, Jumat (1/3/2019). Ia diterima oleh Redaktur Pelaksana Harian Jogja, Nugroho Nurcahyo.
Advertisement
Akhdiyat menyebutkan besar klaim ini mencapai 80% dari pendapatan premi Jasa Raharja. Dari klaim sejumlah Rp76 miliar, sebanyak Rp53 miliar di antaranya merupakan santunan untuk korban luka-luka, dan sisanya santunan untuk korban meninggal.
Besar santunan untuk korban meninggal karena kecelakaan lalu lintas sebesar Rp50 juta, sedangkan untuk korban luka-luka besarnya bervariasi tergantung kondisi lukanya, termasuk untuk santunan cacat permanen.
Menurut kepala cabang Jasa Raharja (Persero) yang mulai bertugas di DIY sejak 1 Februari ini, angka pembayaran santunan saat ini menunjukkan tingkat fatalitas akibat laka lantas menurun. Sebab pembayaran santunan luka-luka lebih tinggi dibanding manfaat santunan meninggal dunia.
"Ini berbeda dengan sebelumnya, yang lebih banyak santunan korban meninggal," katanya, tanpa menyebut angka.
Hal ini, kata dia, dikarenakan makin mantapnya sinergi yang terjalin antara stakeholder penanganan laka-lantas mulai dari Kepolisian, Rumah Sakit, BPJS, Jasa Raharja dan instansi terkait lainnya.
Demi menekan angka fatalitas laka lantas, PT Jasa Raharja (Persero) turut berperan dengan memberikan dukungan kepada Polri dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai keamanan berkendara di jalan raya (safety riding).
Sasaran yang dituju terutama kelompok yang paling banyak mengalami kecelakaan yakni kaum milenial, usia 18-33 tahun. Kelompok umur kategori usia produktif inilah yang paling banyak mengalami kecelakaan dan mengajukan klaim laka lantas.
"Kami juga terus menggandeng komunitas-komunitas agar upaya sosialisasi lebih mengena," tambahnya.
Nugroho Nurcahyo mengatakan Harian Jogja juga mempunyai kegiatan serupa yakni Harian Jogja Goes to School. Di dalamnya, selain memberikan pengenalan jurnalistik, juga diisi dengan kegiatan pembekalan safety riding bekerja sama dengan salah satu pabrikan sepeda motor di Indonesia.
"Sasaran kami juga sama, usia produktif terutama siswa SMA yang saat ini banyak mengendarai sepeda motor ke sekolah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Foto Dito dan Erick Thohir Jadi Sorotan di Tengah Isu Reshuffle
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Raperda Pemakaman Kota Jogja Disahkan, Atur Regulasi Makam Tumpang
- Sultan Berharap Pengembang Jalan Utara-Selatan Maksimalkan Potensi Pansela
- Puluhan Motor di Gunungkidul Tak Lolos Uji Emisi Kendaraan
- Dinsos Sleman: SR Gunakan 5 Hektare TKD di Margodadi Seyegan
- Dwipanti Jadi Perempuan Pertama yang Menjabat Sekda DIY
Advertisement
Advertisement