Advertisement
DIES NATALIS STTKD: GKR Hemas Akan Berdiskusi dengan Taruna Taruni

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) mengisi Dies Natalis XXIV dengan sejumlah acara. Puncaknya, kampus yang berada di Bantul ini, menggandeng GKR Hemas dalam sebuah seminar nasional, awal Mei 2019.
Sekretaris Perguruan Tinggi STTKD Wasfan Widodo mengungkapkan seminar nasional dilatarbelakangi dengan kondisi 60% dari total 3.500 peserta didik STTKD merupakan taruni (siswa perempuan). Dalam seminar itu, Ratu Ngayogyakarta Hadiningrat itu akan memberikan materi perihal kesiapan para perempuan alumni STTKD, untuk turut berperan dalam dunia kedirgantaraan, khususnya menyambut New Yogyakarta International Airport (NYIA).
"Kami mengharap motivasi dari GKR Hemas, agar mereka [peserta didik] jangan pesimistis," kata dia, Kamis (28/3/2019).
Advertisement
Dipilihnya GKR Hemas sebagai pembicara, karena dia merupakan perempuan yang aktif dalam berkarier sekaligus merupakan Ratu Jogja. Lewat pengalaman yang dimiliki, akademisi menilai ia bisa memberikan wacana tepat tentang menghadapi masa depan.
Selain seminar nasional, Dies Natalis yang mengusung tema 24 Tahun, STTKD Siap Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 di Bidang Kedirgantaraan itu, diisi pula dengan sejumlah rangkaian seperti cerdas cermat SMA, lomba salawat, jalan sehat bersama warga sekitar kampus dan lainnya.
Menurut Wasfan, dalam menyambut NYIA di Kulonprogo, STTKD tidak membuka kelas khusus kedirgantaraan di Kabupaten Kulonprogo. Namun sedikitnya ada 20 siswa terbaik Kulonprogo, menempuh pendidikan di STTKD.
”Tentunya, setelah mereka lolos seleksi yang dilakukan pemerintah kabupaten setempat. Mereka berada di jurusan ground handling, manajemen transportasi, manajemen transportasi udara,” kata dia.
Disinggung terkait evaluasi menyambut Dies Natalis, Wasfan mengatakan STTKD secara bertahap terus mengevaluasi kualitas pendidikan dan kuantitas peserta didik. Ia menyatakan seiring waktu berjalan, peminat STTKD terus meningkat signifikan. Pada 2017, terjadi peningkatan jumlah taruna-taruni pendaftar mencapai 50% dibanding tahun sebelumnya. Pada 2018, ada 1.318 peserta diterima dari jumlah pendaftar mencapai 6.000 orang.
"Selain adanya NYIA, pemerintah terus meng-upgrade bandar udara di Indonesia dan meningkatkan statusnya, terutama yang berada di luar Jawa. Sehingga menjadi peluang bagi para alumni, karena bandar udara membutuhkan lulusan yang minimal setara lulusan STTKD," jelas dia.
Dari sisi kualitas, STTKD akan menambah dua program studi baru dan dalam jangka panjang secara bertahap mengubah lembaga menjadi universitas. Sejak sekarang, STTKD terus bebenah diri untuk mengembangkan kualitas belajar mengajar di internal, penambahan ruang, penambahan fasilitas belajar untuk menyambut datangnya peserta didik baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Ketua PPS Gumukrejo Teras Boyolali Ditegur KPU, Pengamat: Jadikan Pembelajaran!
- 5 Pemain PSIS Dipinjamkan, Terbaru 2 Orang Dipinjamkan ke Klub Liga 2 & Liga 3
- TBC di Sukoharjo Capai 1.460 Penderita, 36 Persen di Antaranya Anak-anak
- BNI Brightup Cup 2023 Sambangi Surabaya, Hadirkan Legenda dan Pemain Kenamaan
Berita Pilihan
Advertisement

3 Tewas Akibat Bangunan Runtuh di Malaysia, KJRI Pastikan Tak Ada Korban WNI
Advertisement

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Sejumlah Wilayah di Jogja dan Kulonprogo Mati Lampu
- Prakiraan Cuaca, Seluruh Wilayah DIY Hujan Ringan dan Sedang di Malam Hari
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 24 November 2023
- Jadwal KRL Solo Jogja 24 November 2023, Keberangkatan dari Stasiun Palur
- Simak Jadwal KA Bandara YIA Reguler 24 November 2023
Advertisement
Advertisement