Advertisement

Riset LDUI: Hidup Mitra Gojek Lebih Baik karena Semakin Bahagia

MediaDigital
Minggu, 25 Agustus 2019 - 04:37 WIB
Bhekti Suryani
Riset LDUI: Hidup Mitra Gojek Lebih Baik karena Semakin Bahagia (Kiri-kanan) Presiden Grup Gojek Andre Soelistyo, salah seorang pendiri Gojek Kevin Aluwi dan CEO Grup Gojek Nadiem Makarim saat peluncuran logo baru Gojek di Jakarta, Senin (22/7/2019). - ANTARA News/Natisha Andarningtyas

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Bagong Soebardjo merupakan pengemudi ojek online yang mengaku bahagia sejak bergabung menjadi mitra pengemudi Gojek Yogyakarta.

Kehadiran Gojek bagi Bagong tak hanya memberikan lapangan pekerjaan, tapi juga mengubah kehidupan ia dan keluarganya.

Advertisement

Sejak bergabung dengan Gojek 4,5 tahun lalu, Bagong mengaku mampu memenuhi seluruh kebutuhan keluarga dengan 4 orang anak yang masih kecil-kecil.

Bahkan, Bagong mengatakan ia dapat mengaktifkan kembali sanggar perwayangannya yang lama tenggelam.

“Banyak manfaat yang telah sata rasakan sejak memutuskan mendaftar sebagai mita Gojek. Di Gojek, saya bisa menghidupi keluarga dengan 4 orang anak. Saya juga bisa menghidupi sanggar wayang saya. Sehingga sekarang aktif dan sering diundang-undang acara juga,” katanya, Jumat 23 Agustus 2019.

Kini, berkat kerja kerasnya menjadi mitra Gojek, Bagong juga telah membuka warung makan. Di warung tersebut, Bagong dan keluarganya menjual mie ayam, bakso dan nasi goreng. Warung makannya telah ia daftarkan menjadi mitra GoFood, sebuah fitur pesan makan online yang dimiliki Gojek.

“Dari Gojek juga saya bisa membuka warung makan mie ayam, bakso dan nasi goreng, juga telah saya daftarkan menjadi mitra GoFood. Saya gak mau meninggalkan Gojek,” sebutnya.

Dengan menjadi mitra Gojek, Bagong menyadari bahwa smartphone tak hanya sebatas alat komunikasi saja. Tetapi bisa dijadikan sumber mata pencaharian.

“Dari sini saya bisa memanfaatkan android untuk bekerja. Awal saya pengen mengubah hidup saya jadi lebih baik. Saya kan gak tau kalau Gojek ini akan menghasilkan apa nggak, tapi niat saya kan bekerja, dan mudah-mudahan dapat membuat jalan saya mengubah hidup. Jadi untuk bisa menghidupi keluarga, saya harus bergerak dan apa saja yang saya lakukan asal baik dan positif. Salah satu jalan saya memutuskan untuk daftar menjadi driver Gojek. Dan Alhamdulillah sekarang saya merasakan manfaatnya,” jelasnya.

Bagong mungkin menjadi salah satu pengemudi ojek online yang mendapatkan manfaat setelah bergabung dengan Gojek. Keberhasilan Bagong ini sejalan dengan hasil riset yang dilakukan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI).

Menurut penelitian Lembaga Demografi Universitas Indonesia, kontribusi Gojek terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2018 mencapai Rp55 triliun, dihitung dengan menggunakan asumsi 100% mitra aktif.

Sebelumnya, LD FEB UI menghitung dampak ekonomi Gojek adalah Rp44,2 triliun dengan menggunakan metode yang lebih konservatif, yaitu 75% mitra aktif.

Selain mendapatkan tambahan pendapatan dari Gojek yang rata-rata berada di atas UMK, mitra Gojek juga merasa cukup puas dan bahagia dengan hidupnya yang menjadi lebih baik setelah mereka bergabung dengan Gojek.

Tingkat kepuasan ini diukur dengan instrumen The Satisfaction with Life Scale (SWL) dari Pavot dan Diener, yang menemukan bahwa skor rata-rata kebahagiaan mitra mencapai 24,3 dari skala maksimal 35.

Tingkat kepuasan ini merupakan bagian dari penelitian dengan metode kuantitatif yang mewawancarai langsung 6.732 responden di 9 kota yang terdiri dari 3.886 mitra GoRide, 1.010 mitra GoCar, 1.000 mitra GoFood, dan 836 mitra GoLife.

Peneliti LD FEB UI Bagus Takwin, memaparkan mitra Gojek mampu memaknai pekerjaan mereka lebih dari sekadar menghasilkan uang untuk memenuhi kepentingan sendiri.

Keadaan mitra Gojek yang bahagia, kata Bagus, bisa membuat mereka tetap semangatmemperbaiki hidup. Sehingga bisa naik tangga kelas ekonomi dan sosial.

“Kebahagiaan (wellbeing) menjadi optimal dengan adanya rancangan kemitraan Gojek, yang memungkinkan mitra memiliki kebebasan terhadap target dan waktu kerja mereka,” ujar Bagus.

“Mereka melihat hidup menjadi lebih bermakna karena dengan menjadi mitra Gojek, mereka bisa membantu banyak orang dan menebarkan kebaikan. Dalam konteks industri digital yang menganut sistem kemitraan seperti Gojek,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Siap-Siap! Desain Paspor Bakal Berubah Tahun Ini

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 19:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement