Advertisement
Bulan Dana PMI Bantul Tahun Ini Ditarget Naik 10%

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--PMI Bantul menargetkan hasil donasi pada Bulan Dana tahun ini naik 10%. Hasil donasi itu akan diprioritaskan untuk kegiatan sosial membantu, terlebih Bantul merupakan wilayah rawan bencana dan jumlah kecelakaan lalu lintas tertinggi di DIY.
Ketua PMI Bantul, Wimron Samawi mengatakan pada Bulan Dana PMI Bantul tahun lalu, dana sosial yang terkumpul mencapai Rp1 miliar. Sumbangan terbesar datang dari Samsat yaitu sebesar 270 juta rupiah.
Advertisement
"Pada dasarnya kami berharap bisa mengumpulkan dana sama besarnya dengan tahun lalu. Tetapi kami menargetkan ada peningkatan 10 persen dari tahun lalu jadi Rp1,1 miliar," ujar Wimron saat menandatangani perjanjian kerja sama antara PMI DIY dengan berbagai pihak di Kantor Bupati Bantul, Kamis (30/1/2020).
Sejauh ini, kata dia, hasil donasi dari Bulan Dana diprioritaskan untuk melaksanakan kegiatan pelayanan kepada masyarakat, khususnya pertolongan pertama saat situasi gawat darurat 24 jam. Wimron memastikan untuk tahun 2020 Bulan Dana tetap akan diprioritaskan untuk pelayanan darurat dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. "Seperti di Bantul ini kan tingkat kecelakaan tertinggi di DIY. Terus kalo ada bencana kita harus mempersiapkan itu supaya masyarakat bisa tertolong semuanya," kata Wimron.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement