Advertisement
Bangunan Pasar Kluwih Akan Menggunakan Kayu Jati

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Untuk menguatkan perekonomian pasar tradisional, Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja akan membangun Pasar Kluwih tahun ini. Para pedagang yang semula berjulan di pinggir jalan akan dimasukkan dalam bangunan permanen.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jogja, Yunianto Dwisutono, menjelaskan pembangunan Pasar Kluwih saat ini sedang dalam tahap soialisasi. “Targetnya triwulan kedua 2020 ini sudah masuk ke BLP [Badan Layanan Pengadaan] untuk lelang,” ujarnya, Jumat (6/3/2020).
Advertisement
Bangunan ditargetkan selesai tahun ini. Selama proses pembangunan, pedagang tetap bisa beraktivitas biasa karena lokasi jualan saat ini tidak di lokasi yang menjadi bangunan. “Tidak menggangu proses pembangunan, maka mereka tetap bisa jualan seperti biasa,” ungkapnya.
Pembangunan Pasar Kluwih dikerjakan oleh Disperindag Kota Jogja sendiri, dengan anggaran sebesar Rp3,5 miliar. Pasar ini akan menggunakan tanah kosong seluas 500 meter persegi. Sedangkan luas tanah yang diguankan untuk bangunan 400 meter persegi.
Karena lokasinya yang berada di wilayah Kraton, maka bangunan ini hanya akan terdiri dari satu lantai. Berdasarkan hasil konsultasi dengan Badan Pelestarian Warisan Budaya (BP2WB), pihaknya mendapat beberapa masukan untuk desain pasar, salah satunya material bangunan seluruhnya memakai kayu jati. Selain untuk pasar tradisional, pasar ini juga diharapkan bisa menjadi destinasi wisata.
Lokasi yang akan dijadikan Pasar Kluwih merupakan tanah milik Pemkot Jogja yang telah dibeli sejak 2017 lalu. “Waktu itu pembelian memang sudah diniatkan untuk membuat bangunan pasar, mengakomodasi pedagang Pasar Kluwih yang ada di jalan,” katanya.
Sebelumnya, Anggota Komisi B DPRD Kota Jogja, Anthonius Fokki Ardiyanto, mengatakan pembangunan ini harapannya kesejahteraan rakyat meningkat sehingga dapat mempersempit kesenjangan ekonomi rakyat, yang berdasarkan data BPS Gini Ratio Di Kota Jogja terus meningkat.
Selain pembangunan pasar, ia juga mengatakan pentingnya mempermudah jalur distribusi barang dengan tidak ada pungli, karena pungli akan memperbesar biaya produksi yang imbasnya harga barang menjadi mahal.
"Yang tidak kalah pentingnya adalah maintance pasar pasar tradisional sehingga selalu bersih dan terang serta tidak bau sampah," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Konflik Antarnegara Bisa Berdampak pada Harga Energi di Indonesia
- Liburan Sekolah, Desa Wisata Bisa Menjadi Tujuan Alternatif Berwisata di Gunungkidul
- Kerja Sama Pemda DIY-BSSN Ditingkatkan untuk Keamanan Siber
- Perekrutan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Rakyat Harus Sesuai Domisili
- Perpustakaan Kota Jogja Kini Buka hingga Malam Hari, Ini Jadwalnya
Advertisement
Advertisement