Advertisement

Rektor ke-10 UGM Prof. Sukanto Reksohadiprodjo Meninggal Dunia

Lajeng Padmaratri
Jum'at, 10 April 2020 - 16:17 WIB
Nina Atmasari
Rektor ke-10 UGM Prof. Sukanto Reksohadiprodjo Meninggal Dunia Jenazah Rektor ke-10 UGM, Prof. Dr. Sukanto Reksohadiprodjo dibawa ke Balairung UGM untuk penghormatan terakhir, Jumat (10/4/2020). - Ist/Dok UGM

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Universitas Gadjah Mada (UGM) berduka. Rektor ke-10 UGM, Prof. Dr. Sukanto Reksohadiprodjo, meninggal dunia, Jumat (10/4/2020) di RS Panti Rapih. Sukanto meninggalkan seorang istri, Hestisara Hindrasari, serta  dua orang anak, Sarinastiti dan Nindito. Upacara penghormatan terakhir almarhum Prof. Sukanto dilakukan di Balairung UGM, sebelum dimakamkan di Makam UGM Sawitsari.

Perwakilan keluarga, Nindito Reksohadiprodjo, menyampaikan bahwa sebelum meninggal dunia almarhum Prof. Sukanto telah terserang stroke sejak tahun 2004. "Selama sakit bapak tidak pernah sedih dan rutin dikunjungi sanak saudara," tutur Nindito, Jumat.

Advertisement

Sementara itu, dalam sambutannya, Rektor UGM, Prof.  Panut Mulyono mengatakan sosok almarhum Prof. Sukanto merupakan sosok pekerja keras yang senantiasa mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara. Hal ini bisa disaksikan dalam pengabdian almarhum sebagai Dekan dan Rektor di UGM. Di tingkat nasional almarhum juga berkiprah membangun bangsa, antara lain dalam jabatannya sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Departemen Keuangan dan Ketua BAPEPAM.

“Atas nama keluarga besar UGM kami menyampaikan rasa duka dan kehilangan mendalam kepada keluarga besar almarhum Prof. Sukanto serta keluarga besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis,” kata Panut.

Panut menambahkan semasa hidupnya almarhum Prof. Sukanto dikenal sebagai ilmuwan unggul. Hal ini terlihat dari deretan karya ilmiah yang telah ditulis. Bahkan, di tengah kesibukannya mengemban berbagai amanat jabatan, almarhum prduktif menghasilkan karya ilmiah dalam keilmuwannya. Almarhum juga dikenal cukup tegas, disiplin, dan peduli dengan lingkungan sekitarnya.

"Almarhum senantiasa memberikan sentuhan kemanusiaan bagi seluruh lapisan masyarakat yang dikenal. Sebagian besar dari kita yang berada disini tentu pernah merasakan perhatian, dukungan, dan bantuan dari beliau," tuturnya.

Menyampaikan Pidato Pengukuhan Guru Besar Tahun 1989

Mendiang almarhum Prof. Dr. Sukanto Reksohadiprodjo adalah Guru Besar pada Fakultas Eknomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. Selama masa hidupnya ia telah menyumbangkan banyak pemikiran dalam bidang Ilmu Ekonomi.

Dalam pengukuhan Guru Besar pada 4 Maret 1989, Prof. Dr. Sukanto Reksohadiprodjo menyampaikan pidato dengan judul “Ekonomi Sumberdaya Alam dan Pembangunan Nasional”. Dalam pidato tersebut almarhum menyampaikan  sumber daya alam memiliki peran yang besar dalam pembangunan nasional, disamping kebutuhan modal pembangunan yang lain seperti sumber daya manusia, modal, dan teknologi.

Namun, kebutuhan terhadap sumber daya alam tersebut terkendala karena adanya kelangkaan sumber daya tersebut, khususnya sumber daya alam yang tidak terbarukan. Oleh karena itu, dalam melaksanakan industrialisasi, Indonesia perlu berhati-hati dalam memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki.

Banyak hal yang memengaruhi pengelolaan sumber daya alam yang tak terbarukan. Selain faktor penawaran dan permintaan, faktor lain yang harus diperhatikan adalah: teknologi dan penemuan cadangan baru, kemajuan transportasi dan perdagangan internasional, kemungkinan daur ulang, substitusi, tingkat bunga, pajak, struktur pasar, serta peraturan pemerintah.

UGM Kehilangan Pemimpin Hebat

Meninggalnya Prof. Sukanto juga dirasakan oleh orang-orang dekat di sekitarnya. Salah satunya Guru Besar FEB yang juga Deputi Bidang Pendidikan dan Agama, Kemenko PMK RI, Prof. Dr. Agus Sartono

"Saya termasuk bersyukur telah "dibesarkan" oleh beliau. Berawal dari penugasan sebagai Asisten Dosen Business Forecasting yang sangat mendadak. Kemudian penugasan-demi penugasan saya terima. Nampaknya, itulah cara beliau tidak saja mendidik, membimbing tetapi sekaligus "membesarkan" saya," kata Agus.

Menurut Agus, almarhum Prof. Sukanto memiliki gaya kepemimpinan yang humanis dan memperlakukan semua asistennya sebagai kawan. Serius di saat bekerja dan cepat menjadi prinsip dalam melayani. Almarhum juga sosok pemimpin yang patut diteladani, hadir di kantor pukul 07.00 pagi saat petugas kebersihan belum tiba.

" Setiap pagi menulis dan menulis, kebiasaan yang patut ditiru bagi kita semua. Dalam bidang penelitian tidak terbilang karya telah dilahirkannya," sebut Agus.

Almarhum Prof. Dr. Sukanto Reksohadiprodjo lahir di Semarang, 4 November 1940. Almarhum pernah menjabat sebagai Dekan FE UGM tahun  1982-1985 dan 1985-1988. Menjabat sebagai Rektor UGM tahun 1994-1998. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement