Advertisement

Stok Vaksin Polio di Bantul Menipis

Ujang Hasanudin
Selasa, 12 Mei 2020 - 06:17 WIB
Nina Atmasari
Stok Vaksin Polio di Bantul Menipis Ilustrasi vaksin. - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL- Dinas Kesehatan Bantul kembali mewacanakan untuk pengadaan sendiri vaksin polio atau IVP jika vaksin untuk mencegah penyakit polio tersebut tidak dikirim dari Kementerian Kesehatan sampai akhir bulan ini. Pasalnya stok vaksin polio di Bantul saat ini menipis tinggal tersisa di puskesmas, bahkan di beberapa puskesmas sudah kosong.

Sisa vaksin polio yang ada saat ini juga merupakan vaksin pengadaan mandiri Dinas Kesehatan Bantul pada Februari lalu. Sementara kiriman dari Pemerintah Pusat belum juga terealisasi sejak September tahun lalu sampai saat ini.

Advertisement

“Sampai sekarang belum ada kabar [akan dikirim kapan], rencana akan kami tanyakan lagi,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso, Senin (11/5/2020). Sri Wahyu tidak hapal tinggal berapa stok vaksin yang ada saat ini.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Bantul Abednego Dani Nugroho mengatakan stok vaksin polio yang ada saat ini merupakan pengadaan sendiri pada akhir Februari lalu. Saat itu Dinas Kesehatan Bantul melakukan pengadaan vaksin polio senilai Rp50 juta sebanyak 1.400 unit. Hasil pengadaan tersebut sudah didistribusikan ke sejumlah puskesmas secara berkala.

Pihaknya akan menanyakan kembali ke Kementerian Kesehatan,“Kalau tak ada kejelasan [dari Pemerintah Pusat] kami akan buka wacana mengajukan kepada kepala dinas apakah memungkinkan pengadaan sendiri,” kata dia.

Namun demikian pihaknya akan memastikan lagi penyebab keterlambatan pengiriman vaksin polio tersebut apakah memang kosong secara nasional atau ada penyebab lainnya. Abetnego mengatakan vaksin polio merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus diberikan kepada balita.

Dalam keterbatasan vaksin ini, Dinas Kesehatan memprioritaskan pemberian vaksin polio tahap pertama di usia dua bulan untuk bayi yang baru dilahirkan. Sementara untuk pemberian vaksin polio tahap kedua dan ketiga, kata Abetnego, bisa diberikan dalam rentang waktu satu tahun.

Lebih lanjut Abednego mengatakan layanan imunisasi di Bantul tetap berjalan meski di masa pandemi Coronavirus Disease atau Covid-19. Sebab, menurutnya imunisasi tidak terkait langsung dengan Covid-19. Hanya proses pemberian imunisasinya yang sedikit berbeda dari biasanya.

“Biasanya setiap hari ada layanan imunisasi di puskesmas, sekarang lewat penjadwalan dikumpulkan dalam satu hari dengan waktu menyesuaikan di puskesmas masing-masing,” kata Abetnego, di Dinas Kesehatan Bantul, Senin (11/5/2020). “Jika anak ada gejala batuk dan pilek disarankan untuk tidak imunisasi dahulu,” sambung Abetnego.

Layanan imunisasi sempat sepi di awal masa Pandemi pada Maret lalu akibat banyak yang yang menunda imunisasi anaknya karena khawatir dengan penyebaran virus SARS Corona Virus Tipe 2 atau SARS CoV-2. Namun kini kembali meningkat. Adanya peningkatan tersebut membuat salah satu vaksin, yakni vaksin polio menipis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement