Advertisement
Ini Keinginan Besar Yossy, Bakul Gorengan Cah Ayu di Jl. Kaliurang yang Jadi Buah Bibir
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Bakul gorengan di Jl. Kaliurang Km 6,5, Depok, Sleman menuai perhatian warganet beberapa waktu belakangan ini. Musababnya, video yang merekamnya saat menata gorengan yang diunggah akun Instagram @jogjafood viral.
Beberapa warganet, dalam kolom komentar, menanggapi parasnya yang menarik dan cantik. Video tersebut di-post pada saat hari-hari terakhir Ramadan pada Mei lalu dan menjadi buah bibir sebagian netizen. Bakul gorengan tersebut bernama Riandhika Yossy Kartikasari. Yossy, sapaan akrabnya, menuturkan dirinya tak menyangka sejak video tersebut diunggah di media sosial, dirinya mendapat sorotan yang cukup besar dari publik. Kepada harianjogja.com, perempuan 26 tahun ini mengaku sebenarnya tak ingin viral.
Advertisement
“Kebetulan yang mengambil video itu teman saya yang punya akun kuliner. Awalnya saya enggak mau di-post kalau pakai akun kuliner dia, tapi dia bilang, ‘Enggak apa-apa, biar viral.’ Terapi saya sebenarnya enggak mau viral. Akhirnya ya sudah di-post saja, dan ternyata seramai ini responsnya,” tuturnya saat dihubungi melalui ponsel pada Rabu (10/6/2020).
Yossy berjualan lapak gorengan, yang diberi nama Gorengan Cah Ayu, milik orang tuanya. Dia sebenarnya hanya membantu. Orang tuanya sudah mulai berjualan sejak 2011 dan buka hanya saat Ramadan menjelang waktu berbuka puasa.
Kini setelah mendapat sorotan publik, dia justru khawatir karena respons publik tak selamanya positif. “Deg-degan karena takut. Ada komentar positif dan negatif,” tambahnya.
Meski begitu, ia mencoba bersyukur lantaran berkat viralnya video tersebut dagangan orangtuanya laris manis. Menu yang disediakan beragam, mulai dari bakwan, pisang goreng, tahu isi, tape goreng, dan mendoan. Harganya pun terjangkau yaitu Rp2.000 bisa mendapat tiga biji.
Di lapak itu, ia juga turut menjual menu yang ia olah sendiri yaitu risoles mayones. “Mulai Ramadan kemarin saya coba bikin risol mayo juga. Jadi kalau pagi saya buat risol, kalau sore bantu bapak-ibu jual gorengan,” katanya. Menu risoles itu ia jual sebagian di warung gorengan, sebagian lagi dipasarkan secara daring.
Alumnus Prodi Manajemen Universitas Sanata Dharma ini berharap bisa membuka lapak gorengan tak hanya saat Ramadan saja. Namun, hal itu belum bisa diwujudkan mengingat lokasinya berjualan harus berbagi dengan warung SGPC.
“Jauh sebelum viral, sebelum bulan puasa kemarin bahkan, sudah kepengin untuk pakai tempat itu jualan terus [tidak terbatas bulan Ramadan]. Tapi masih diusahakan karena SGPC kayaknya buka sampai sore,” terangnya.
Semenjak tidak membuka lapak gorengan, Yossy kini tetap aktif memasarkan risol mayonesnya melalui media sosial. Ia bersyukur masakannya banyak digemari pelanggan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kubu Anies & Ganjar Minta MK Panggil Sejumlah Menteri, Kubu Prabowo Ajukan Megawati
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan
- BREAKING NEWS: Gempa Bumi Magnitudo 5 Guncang DIY, Ini Lokasi Pusatnya
- Masjid di DIY Menerima Dana Zakat Mal yang Dihimpun dari Para Dokter
- Gelar Rakerda, BKKBN DIY Optimalkan Target Program Bangga Kencana
- Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
Advertisement
Advertisement