Advertisement
Operasi Patuh Baru 4 Hari, 425 Pengguna Jalan di Bantul Sudah Kena Tilang

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL- Operasi Patuh 2020 yang digelar di Bantul baru berjalan empat hari. Kendati demikian, sebanyak 425 pengguna sudah ditilang karena melanggar aturan.
Operasi yang dilaksanakan secara serentak seluruh Indonesia selama 14 hari, mulai tanggal 23 Juli hingga 5 Agustus mendatang ini mengedepankan fungsi lalu lintas dengan sasaran surat-surat.
Advertisement
BACA JUGA: Presiden Jokowi Sebut Indonesia Terjebak Aturan Buatan Sendiri
Selain itu kelengkapan kendaraan serta Imbauan kepada pengendara untuk menerapkan protokol kesehatan dalam mencegah Covid-19 juga dimaksimalkan pada operasi ini.
Kasatlantas Polres Bantul AKP Amin Ruwito mengatakan, selama empat hari pelaksanaan operasi, selain menilang 425 pengguna jalan, anggotanya juga memberikan teguran kepada 422 pengguna jalan lainnya.
Adapun untuk pelanggaran yang paling banyak dilakukan adalah warga tidak menggunakan helm. “Tidak menggunakan helm ada 177. Disusul melawan arus yang mencapai 67, dan dibawah umur mencapai 50,” katanya, Selasa (28/7/2020).
Oleh karena itu, Amin berharap masyarakat untuk tetap patuh dan tertib berlalu lintas serta mengutamakan keselamatan berkendara.
“Disamping itu kami mengimbau warga agar untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan agar dapat memutus rantai penularan virus Covid-19,” ucap Kasatlantas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement