Advertisement
Ini Saran LL Dikti untuk Perkuliahan di Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V mengarahkan perguruan tinggi di DIY untuk memaksimalkan perkuliahan daring di tengah pandemi ini. Namun, jika ada kegiatan yang diharuskan tatap muka, maka hal itu harus memperhatikan protokol kesehatan.
Kepala LLDIKTI Wilayah V, Didi Achjari mengakui jika Gubernur DIY telah memberikan lampu hijau bagi kampus untuk menggelar perkuliahan tatap muka. Menurutnya, Kemendikbud juga memberi kebijakan bagi kegiatan tridarma perguruan tinggi bisa dilakukan secara terbatas dengan mematuhi protokol kesehatan.
Advertisement
"Gubernur juga meminta setiap warga kampus meng-install Jogja Pass sehingga untuk pemantauan kondisi kesehatan masing-masing mahasiswa bisa dilakukan dengan aplikasi tersebut," kata Didi ketika dihubungi Harianjogja.com pada Kamis (24/9/2020).
Ia mengakui jika tidak semua kegiatan perkuliahan bisa dilaksanakan secara daring, apalagi menyangkut praktikum. Sehingga ia memberi otonomi bagi kampus untuk membuka kelas praktikum boleh dengan tatap muka secara terbatas dan berkomitmen untuk menjalankan protokol kesehatan.
"Arahan kami adalah tetap ikut protokol kesehatan. [Kegiatan tatap muka] itu hak mereka [kampus], tapi tentu apa yang disampaikan Satgas Covid-19 dan arahan Kementerian harus diikuti," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
- Dibuka Mulai 14 Juli, Sekolah Rakyat SMA di Bantul Tampung 200 Siswa dari Keluarga Miskin Ekstrem
Advertisement
Advertisement