Advertisement
PMI DIY Gandeng ICRC Latih Manajemen Pemulasaraan Jenazah
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Palang Merah Indonesia DIY menggandeng PMI Pusat dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC Jakarta) menggelar Lokalatih Manajemen Pemulasaraan Jenazah pada 20-23 Oktober 2020 di Pusdiklat PMI DIY.
Menurut GBPH. H. Prabukusumo, S.Psi selaku Ketua PMI DIY, Lokalatih ini sangat penting mengingat salah satu pelayanan PMI dalam tanggap darurat bencana penanganan Covid-19 adalah pelayanan ambulans. Dalam pelayanan ambulans Relawan PMI membantu masyarakat dalam pemulasaran jenazah melalui ketugasan dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di masing-masing wilayah. Selain itu juga dalam penanganan pelayanan ambulans kegawatdaruratan.
Advertisement
"Saya berharap, relawan di lapangan bekerja dengan tetap mematuhi protokol kesehatan untuk melindungi diri sendiri. Selain itu saya juga berharap relawan bekerja dengan ikhlas”, tutur GBPH. H. Prabukusumo, S.Psi, Ketua PMI DIY dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Jumat (23/10/2020).
Sementara, menurut dr. Endang Pudjiastuti, M.Kes selaku Wakil Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Relawan PMI DIY dalam manajemen pemulasaraan jenazah dan sekaligus menyusun standar prosedur (SOP) pemulasaraan jenazah.
“Saat ini PMI DIY, telah melaksanakan pelayanan ambulans, khususnya pemakaman sebanyak 239 kali, baik karena Covid-19 maupun non-Covid-19 di PMI Kabupaten/Kota. Banyaknya pelayanan khususnya pemakaman menuntut PMI untuk semakin meningkatkan kapasitasnya”, tambah dr. Endang.
Senada dengan dr. Endang, Febi Dwi Putri, Movement Cooperation Officer, International Committee of the Red Cross (ICRC) berharap dengan adanya pelatihan manajemen pemulasaran jenazah relawan yang bekerja dalam penanganan jenazah selama masa pandemi dapat melakukan tugasnya dengan aman dan selamat.
Kegiatan yang diikuti oleh 16 orang relawan dari PMI Kabupaten/kota di DIY ini berlangsung selama empat hari dengan metode kombinasi luring dan daring. “Dua hari dengan metode daring atau online, sedangkan dua hari luring, yakni simulasi dan selanjutnya menyusun SOP. Tentu hal ini untuk mengurangi interaksi, ya. Peserta pun juga dibatasi dan kita perketat protokol kesehatannya”, ungkap Istianasari, Kepala Sub Divisi Kesehatan Darurat Divisi Kesehatan PMI Pusat yang sekaligus salah satu narasumber kegiatan.
Selanjutnya, untuk membangun semangat persaudaraan serta kepedulian terhadap kemanusiaan, PMI membutuhkan jejaring yang luas, di antaranya dengan mengajak insan pers baik media cetak maupun elektronik untuk berperan serta mendiseminasikan dan mewartakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang dilakukan PMI. Mari bersama menebar senyum, tiada henti berkarya untuk kemanusiaan.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Organda DIY Pastikan Tak Ada Bus Pakai Klakson Telolet saat Mudik Lebaran
- DBD di Kota Jogja Meningkat, Tercatat ada 49 Kasus
- Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Jogja Digagalkan, Kemenkumham DIY
- Rentetan Gempa Bawean Terus Menurun, BMKG Catat Gempa Susulan Mencapai 333 Kali
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
Advertisement
Advertisement