Advertisement

KISAH INSPIRATIF: Pemuda Kulonprogo Ini Raup Untung dari Belatung

Jalu Rahman Dewantara
Kamis, 21 Januari 2021 - 10:27 WIB
Sunartono
KISAH INSPIRATIF: Pemuda Kulonprogo Ini Raup Untung dari Belatung Nanda Eka Saputra menunjukkan maggot yang ia budidayakan di rumahnya di Dusun 1 Krembangan, Kalurahan Krembangan, Kapanewon Panjatan, Kulonprogo. - Harian Jogja/Jalu Rahman Dewantara.

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO--Seorang pemuda di Kulonprogo berhasil meraup untung hingga jutaan rupiah hanya dari budi daya larva lalat black soldier. Bagaimana kisahnya? berikut laporan wartawan Harian Jogja, Jalu Rahman Dewantara.

Sisa-sisa kotoran ayam dan sampah organik itu mengeluarkan bau yang menyengat. Aromanya menyeruak hingga memenuhi setiap sudut bangunan semi permanen yang berdiri tepat di samping sebuah rumah di Dusun 1 Krembangan, Kalurahan Krembangan, Kapanewon Panjatan, Kulonprogo.

Advertisement

BACA JUGA : Keren .. Remaja Dari Jogja Ini Sabet Penghargaan Khusus

Di dalam bangunan itu, berjejer kotak kayu berukuran sekitar 80 cm persegi yang berisi ratusan belatung. Tak ada yang berani mendekat apalagi menyentuh hewan kecil itu. Rasa geli dan jijik menjadi alasannya. Namun hal itu nampaknya tak dirasakan Nanda, 25.

Pria bernama lengkap Nanda Eka Saputra ini dengan percaya diri mengambil sejumlah belatung dan menunjukkannya kepada awak media. "Nah ini yang namanya Maggot," kata Nanda saat ditemui di tempat budi daya maggot miliknya, Senin (18/1/2021) lalu.

Maggot merupakan larva dari Lalat Black Soldier atau biasa disebut lalat tentara hitam. Mahluk kecil ini biasa dimanfaatkan sebagai pakan alternatif untuk hewan ternak, seperti ayam, bebek, lele hingga ikan hias. Itu karena maggot memiliki kandungan protein tinggi sehingga bagus untuk tumbuh kembang hewan.

Di samping itu harga maggot juga tergolong cukup lumayan, sehingga menarik perhatian masyarakat untuk membudidayakannya.

BACA JUGA : Pemuda Banyak Tertarik Berwirausaha di Tengah Pandemi

Nanda memulai ternak belatung pada Agustus 2020 lalu. Keputusan ini diambil karena ia merasa harga pakan ternak di pasaran kian mahal, sehingga peternak butuh pakan alternatif yang lebih murah.

Ia membulatkan tekad menjadi pembudidaya maggot. Diawali dengan belajar ke sejumlah peternak maggot di wilayah Sleman, Bantul dan Kulonprogo. Setelah itu ia membangun tempat penangkaran maggot tepat di samping rumahnya.

Di tempat penangkaran, ada 38 kandang yang dibangun dengan bentuk bertingkat. Setiap kandang saat ini berisi sekitar 40 kilogram maggot untuk kandang bagian bawah dan 20 kilogram untuk kandang bagian atas.

Selain menjual pakan dalam bentuk maggot, Nanda juga menyediakan pakan berwujud pupa. Pupa sendiri merupakan maggot dewasa yang sedang memasuki tahap kepompong untuk menjadi lalat.

Pupa harganya lebih tinggi dibanding maggot, tetapi tetap jauh lebih irit daripada pakan lain yang biasa mencapai ratusan ribu rupiah.

Jika satu kilogram maggot berkisar Rp6.000, Pupa bisa mencapai Rp40.000-Rp50.000. Sementara untuk yang masih dalam tahap pre pupa dipatok sekitar Rp80.000-Rp100.000 per Kg.

BACA JUGA : Dukung Wirausaha, DSC XI Berkolaborasi dengan Dagadu

"Biasanya saya jual dalam kondisi hidup, tapi ada juga yang dalam kondisi sudah mati karena disangrai. Biasanya yang disangrai ini untuk pakan ikan hias seperti koi dan louhan yang harga rata-ratanya bisa Rp10.000 per gram," terang Nanda.

Dalam sebulan Nanda bisa jual sekitar 100 kilogram baik itu dalam wujud maggot fresh maupun pupa. Pemasarannya sampai ke Bantul, Sleman, Kulonprogo dan sebagian wilayah Jawa Tengah.

"Keuntungan bersih setiap bulan itu rata-rata Rp2 juta, ini cukup tinggi mengingat usaha yang saya geluti masih tergolong baru," ujarnya.

Nanda meyakini usaha budidaya maggot ini memiliki masa depan yang cerah karena pangsa pasarnya luas. Perawatan maggot juga tergolong mudah dan murah. Ini bisa dilihat dari pakannya, yaitu kotoran ayam dan sampah-sampah organik, seperti sayuran dan buah-buahan busuk.

BACA JUGA : Dibuka, Program Hibah Modal Usaha Rp2 Miliar untuk 

Keberhasilan Nanda membudidayakan maggot ternyata menginspirasi masyarakat. Salah satunya adalah Ahmadi. "Setelah tahu kalau belatung juga bisa menghasilkan uang, rasanya saya ingin mencoba hal itu," ungkap Warga Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates itu saat ditemui di rumah Nanda.

Ahmadi berencana membudidayakan maggot di rumahnya dan meminta Nanda memberikan pendampingan agar usaha tersebut berhasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement