Advertisement
Hujan Deras di Gunungkidul, Sekolah Terendam Air dan Satu Jembatan Putus
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Hujan deras yang mengguyur wilayah Girisubo sejak Sabtu (30/1/2021) sore mengakibatkan banjir di sejumlah titik hingga akses terputus karena jembatan ambrol. Meski demikian peristiwa itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Salah satu lokasi yang terendam air akibat hujan deras terjadi di SMP Negeri 1 Girisubo. Total ada sebelas ruangan yang terendam air dengan ketinggian bervariasi mulai dari 30 centimeter hingga 1,5 meter. Selain itu, banjir juga menyebabkan pagar sekolah sepanjang 25 meter ambruk.
Advertisement
Kepala SMP Negeri 1 Girisubo, Prawoto mengatakan, air sempat menggenang beberapa jam, namun kondisi pada Minggu (31/1/2021) siang sudah surut. Menurut dia, sekolahnya sudah sering menjadi langganan banjir karena letaknya berada di wilayah yang rendah.
Baca juga: 10 Universitas Terbaik Indonesia 2021 Versi Webometrics, Nomor Satu Ada di Jogja
“Sudah sering terjadi genangan saat terjadi hujan deras dengan durasi waktu yang lama,” kata Prawoto, minggu.
Meski sudah sering terjadi genangan, dia mengakui peristiwa yang terjadi pada Minggu dini hari merupakan yang terparah karena ada 11 ruangan yang terndam. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan dengan peristiwa banjir besar akibat Badai Cempaka yang terjadi di akhir 2017 lalu.
“Dulu hanya delapan ruangan, tapi sekarang hampir semua terendam. Sebab, yang tidak hanya ruang perpustakaan dan aula pertemuan. Selain itu, banjir huga mengakibatkan pagar sekolah roboh,” ungkapnya.
Menurut Prawoto, peristiwa ini sudah dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul. Untuk nilai kerugian, ia belum bisa mengungakapkan karena masih dalam proses pendataan. “Kami juga sudah berkomunikasi dengan pihak kalurahan untuk proses perbaikan drainanse sehingga saluran air bisa lebih lancar agar banjir serupa bisa dikurangi,” tutur dia.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I DIY, Sunu Handoko mengatakan, banjir juga terjadi di Pelabuhan Sadeng. Hal ini dikarenakan kawasan pelabuhan berada di dataran rendah sehingga air yang berasal dari perbukitan mengalir ke pantai.
Baca juga: Seorang Wabup di Aceh Tak Masuk Kantor Berbulan-bulan, Alasannya Disuruh Diam oleh Bupati
“Semua air dari arah utara bermuara di pelabuhan sehingga saat terjadi hujan deras semalam mengakibatkan banjir,” katanya.
Menurut dia, pada Minggu pagi air sudah surut dan warga bersama-sama dengan aparat keamanan melakukan kerja bakti untuk membersihkan material lumpur. “Tidak hanya rumah warga, banjir juga sempat menggenang area perkantoran di kawasan pelabuhan,” katanya.
Sunu menambahkan, hujan deras juga merusak jembatan yang mengghubungkan Kalurahan Songbanyu dengan Sadeng terputus. Sebagai dampaknya, aktivitas warga terganggu karena harus memutar untuk menuju wilayah Sadeng.
“Jembatan itu satu-satunya akses paling dekat. Sebab, saat putus maka warga harus memutar lewat wilayah Jawa Tengah untuk bisa menuju ke Sadeng,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Rapat Paripurna DPR untuk Penetapan Pimpinan dan Dewas KPK Dijadwalkan Hari Ini
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- APBD 2025, DLH Bantul Dapat Tambahan Rp6 Miliar untuk Penanganan Sampah
- Posko Pemadam Kebakaran di Sleman Timur Penting dan Mendesak Didirikan
- Penyelesaian Pembangunan ITF Bawuran Tidak Jelas, Pemkab Bantul Minta Aneka Dharma Tarik Dana Pembangunan
- Kesiapan Jalur Fungsional Tol Jogja-Bawen dan Tol Solo-Jogja-YIA Ditinjau untuk Dibuka Natal dan Tahun Baru
- Pemancing Hilang di Sungai Sempor Ditemukan Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement