Advertisement

Rata-rata Lewat Jalan Tikus, 61 Pemudik Lolos Masuk Bantul

Jumali
Senin, 10 Mei 2021 - 17:17 WIB
Budi Cahyana
Rata-rata Lewat Jalan Tikus, 61 Pemudik Lolos Masuk Bantul Dukuh Kaligondang, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Supriyanto, menunjukkan fasilitas rumah karantina bagi pemudik di padukuhannya, Senin (10/5/2021). - Harian Jogja/Jumali

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Pemkab Bantul menyebut 61 pemudik telah masuk ke kabupaten tersebut hingga Minggu (9/5/2021). Semuanya menjalani isolasi mandiri.

Wakil Bupati Bantul Joko B. Purnomo mengatakan pemudik yang lolos dan sampai di Bantul rata-rata melalui jalan tikus dan membawa surat antigen negatif. Sementara dari 61 pemudik saat ini ada yang telah menjalani isolasi mandiri selama lima hari.

Advertisement

"Ada yang belum selesai lima hari," kata Joko, Senin (10/5/2021).

Menurut Joko, karantina lima hari adalah sebuah kewajiban bagi pemudik. Hal ini sesuai SE Bupati Bantul Nomor 443/01593/HUKUM tentang Larangan Mudik dan Penegakan Protokol Kesehatan Pada Bulan Ramadan dan Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.

Pemkab akan mengetatkan pengawasan dan pelibatan semua unsur baik RT, dukuh, satlinmas, dan FPRB. Penyekatan juga harus lebih ditingkatkan agar tidak ada pemudik masuk ke Bumi Projotamansari. "Kami juga akan memantau secara langsung," lanjut Joko.

Lurah Sumbermulyo, Bambanglipuro, Ani Widayani mengungkapkan ada 18 pemudik yang masuk ke wilayahnya dan kini menjalani isolasi.

"Mereka tertib dan melakukan isolasi mandiri di rumahnya," katanya.

Kalurahan Sumbermulyo tetap menyediakan rumah karantina di tiap padukuhan, seperti di Padukuhan Kaligondang, Sumbermulyo.

"Kami tetap siapkan rumah karantina. Tepatnya di RT 03. Rumah karantina ini memang tahun ini belum digunakan. Tapi tahun lalu sempat menampung sembilan orang yang baru saja dari Bogor," kata Dukuh Kaligondang, Sumbermulyo, Supriyanto.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa menyatakan dari 61 pemudik yang sampai di Bantul, ada tiga pemudik yang merupakan pekerja migran.

"Sejauh ini ada tiga. Mereka berasal dari Sewon dan Kretek. Kami jadwalkan, mereka menjalani uji swab PCR besok [Selasa (11/5/2021)]," kata Oki- panggilan akrab Sri Wahyu Joko Santosa.

Oki mengungkapkan tes swab PCR sebagai salah satu syarat sebelum mereka bertemu dengan keluarga di kampung halamannya. "Jika tidak, mereka harus menjalani isolasi mandiri lagi selama 14 hari lagi. Swab PCR dibayar oleh yang bersangkutan," ucap Oki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement