Advertisement
Rata-rata Lewat Jalan Tikus, 61 Pemudik Lolos Masuk Bantul

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemkab Bantul menyebut 61 pemudik telah masuk ke kabupaten tersebut hingga Minggu (9/5/2021). Semuanya menjalani isolasi mandiri.
Wakil Bupati Bantul Joko B. Purnomo mengatakan pemudik yang lolos dan sampai di Bantul rata-rata melalui jalan tikus dan membawa surat antigen negatif. Sementara dari 61 pemudik saat ini ada yang telah menjalani isolasi mandiri selama lima hari.
Advertisement
"Ada yang belum selesai lima hari," kata Joko, Senin (10/5/2021).
Menurut Joko, karantina lima hari adalah sebuah kewajiban bagi pemudik. Hal ini sesuai SE Bupati Bantul Nomor 443/01593/HUKUM tentang Larangan Mudik dan Penegakan Protokol Kesehatan Pada Bulan Ramadan dan Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
Pemkab akan mengetatkan pengawasan dan pelibatan semua unsur baik RT, dukuh, satlinmas, dan FPRB. Penyekatan juga harus lebih ditingkatkan agar tidak ada pemudik masuk ke Bumi Projotamansari. "Kami juga akan memantau secara langsung," lanjut Joko.
Lurah Sumbermulyo, Bambanglipuro, Ani Widayani mengungkapkan ada 18 pemudik yang masuk ke wilayahnya dan kini menjalani isolasi.
"Mereka tertib dan melakukan isolasi mandiri di rumahnya," katanya.
Kalurahan Sumbermulyo tetap menyediakan rumah karantina di tiap padukuhan, seperti di Padukuhan Kaligondang, Sumbermulyo.
"Kami tetap siapkan rumah karantina. Tepatnya di RT 03. Rumah karantina ini memang tahun ini belum digunakan. Tapi tahun lalu sempat menampung sembilan orang yang baru saja dari Bogor," kata Dukuh Kaligondang, Sumbermulyo, Supriyanto.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa menyatakan dari 61 pemudik yang sampai di Bantul, ada tiga pemudik yang merupakan pekerja migran.
"Sejauh ini ada tiga. Mereka berasal dari Sewon dan Kretek. Kami jadwalkan, mereka menjalani uji swab PCR besok [Selasa (11/5/2021)]," kata Oki- panggilan akrab Sri Wahyu Joko Santosa.
Oki mengungkapkan tes swab PCR sebagai salah satu syarat sebelum mereka bertemu dengan keluarga di kampung halamannya. "Jika tidak, mereka harus menjalani isolasi mandiri lagi selama 14 hari lagi. Swab PCR dibayar oleh yang bersangkutan," ucap Oki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Trah HB II Desak Pemerintah Serius Tangani Pemulihan Aset Geger Sepehi
- Renovasi Terminal Giwangan Ditarget Selesai Jelang Libur Nataru
- BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hujan Lebat Disertai Angin di DIY
- Nelayan Depok Ditangkap Seusai Tusuk Rekan dengan Cula Ikan Pari
- Dewan Usul Uji Konstruksi Bangunan Sekolah di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement