Advertisement
SD & SMP di Jogja Diminta Siapkan Opsi PTM untuk Ajaran Baru

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Jogja meminta seluruh sekolah, baik jenjang SD maupun SMP di kota tersebut menyiapkan pilihan metode pembelajaran tatap muka selain pembelajaran daring pada tahun ajaran baru 2021/2022.
"Sesuai SKB empat menteri, sekolah perlu menyiapkan opsi atau pilihan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Pemerintah akan mendukung persiapan yang dibutuhkan, seperti SDM hingga sarana dan prasarana protokol kesehatan," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Dedi Budiono di Yogyakarta, Kamis (27/5/2021).
Advertisement
Meski menyiapkan dua metode pembelajaran, kata Dedi, keputusan mengenai metode pembelajaran yang akan diikuti oleh siswa sepenuhnya ditentukan oleh orang tua.
"Sekolah hanya menyiapkan dua opsi tersebut. Nantinya, orang tua yang menentukan apakah memberikan izin anaknya untuk mengikuti PTM di sekolah atau tetap melanjutkan PJJ secara daring di rumah," katanya.
Menurut dia, menyiapkan dua opsi metode pembelajaran bukan pekerjaan yang mudah, namun sekolah diminta tetap menyiapkan keduanya untuk menjaga dan memastikan siswa tetap bisa memperoleh akses pendidikan.
"Penyediaan opsi PTM dan PJJ ini hanya berlaku untuk jenjang SD dan SMP. Sedangkan untuk TK tetap melakukan pembelajaran daring, karena tidak mudah mengatur anak TK untuk tertib dan disiplin menjalankan protokol kesehatan," katanya.
Sedangkan untuk siswa jenjang SD dan SMP dinilai sudah memiliki kemampuan untuk memahami dan melaksanakan protokol kesehatan dengan baik. Bahkan, siswa SD justru lebih bisa mengikuti aturan untuk menerapkan protokol kesehatan dibanding siswa SMP.
"Siswa SD lebih mudah untuk diatur dan biasanya masih diantar jemput orang tua untuk ke sekolah. Sedangkan siswa SMP biasanya sudah lebih mandiri dan bisa berangkat ke sekolah sendiri. Mungkin saja mereka justru bertemu untuk berangkat sekolah bersama-sama," katanya.
Menyinggung kesiapan sarana dan prasarana sekolah, Dedi memastikan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta sudah melakukan verifikasi kesiapan protokol kesehatan di sekolah sebanyak tiga kali. "Persiapan sekolah bisa dikatakan ‘excellent’. Siap melaksanakan PTM. Guru-guru pun sudah menjalani vaksinasi," katanya.
Meskipun menyiapkan pilihan untuk melaksanakan PTM, Dedi belum bisa memastikan mekanisme pembelajaran yang akan diterapkan. "Dimungkinkan akan diutamakan untuk kelas atas terlebih dulu, misalnya kelas 9 (3 SMP) atau kelas 6 SD," katanya.
Berdasarkan evaluasi simulasi pembelajaran tatap muka yang sudah digelar di 10 SD dan SMP di Kota Yogyakarta, Dedi mengatakan hasilnya cukup baik.
"Protokol kesehatan bisa dijalankan dan siswa senang karena bisa kembali ke sekolah meskipun hanya belajar dua jam dan tidak penuh selama sepekan. Tetapi, karena ada interaksi dengan teman, siswa memiliki semangat yang lebih untuk belajar," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

2 Jam Diperiksa Dewas KPK, Firli Pilih Bungkam di Depan Wartawan
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Sempat Dianggap Hama, Bunga Amarilis Patuk Kini Jadi Primadona Wisatawan
- Tanggapi Video Ade Armando, DPRD DIY : Rendahkan dan Lukai Rakyat Jogja
- 17 Perusahaan di Kota Jogja Komitmen Penuhi Hak Anak
- Jadwal KRL Jogja Solo, 5 Desember 2023 dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Lokasi Keberangkatan dan Harga Tiket Bus Damri Bandara YIA Kulonprogo
Advertisement
Advertisement