Advertisement

Nadiem Temui Sultan Bahas PTM di DIY, Ini yang Dibicarakan

Ujang Hasanudin
Selasa, 14 September 2021 - 15:37 WIB
Budi Cahyana
Nadiem Temui Sultan Bahas PTM di DIY, Ini yang Dibicarakan Mendikbud-Ristek, Nadiem Makarim (kedua dari kiri) bersama Gubernur DIY Sri Sultan HB X (kanan). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim menegaskan vaksinasi murid atau pelajar tidak menjadi syarat bagi daerah untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) untuk daerah yang melakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-3.

Namun, Gubernur DIY Sri Sultan HB X tetap menginginkan vaksinasi guru dan pelajar menjadi syarat bagi sekolah untuk menggelar PTM meski DIY sudah masuk level 3. Baik Sultan maupun Mendikbud-Ristek tetap sepakat izin orang tua tetap menjadi syarat utama.

Advertisement

BACA JUGA: Presiden Jokowi Keluarkan Aturan Baru, PNS Wajib Laporkan Harta Kekayaan

“Sekolah-sekolah yang gurunya sudah divaksinasi semua wajib menyediakan opsi PTM, dan ortu [orang tua] tak boleh dipaksa. Keputusan terakhir itu ada di orang tua, orang tua mau anakanya PJJ [pembelajaran jarak jauh] silakan,” kata Nadiem seusai menemui Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Selasa (14/9/2021).

Selain menemui Gubernur DIY, Nadiem bersama rombongan juga bekunjung ke sekolah dasar (SD) Muhammadiyah Jogja, Taman Siswa, dan SMA Ma’arif. Nadiem mengatakan vaksinasi tidak menjadi kriteria untuk membuka sekolah. Namun vaksinasi guru menjadi kriteria mewajibkan PTM secara terbatas.

“Semua yang di level 1-3 boleh tatap muka sekarang juga, tak perlu menunggu vaksinasi walaupun hampir semua tenaga pendidikan 50-60% sudah divaksin. Tapi ada sekolah-sekolah yang gurunya sudah divaksin lengkap dua kali wajib menggelar pembelajaran tatap muka,” kata Nadiem.

Nadiem memberi penjelasak kepada sekolah-sekolah yang susah membedakan peraturan daerah dan peraturan Pemerintah Pusat. Dia mengingatkan SKB 4 Menteri sama sekali tidak memuat aturan berapa hari menggelar PTM dalam sepekan atau berapa jam yang diperbolehkan dalam sehari.

“Kami hanya membatasi jumlah anak per kelas, yakni 18 anak per kelas untuk SD, SMP, SMA dan misalnya lima anak per kelas untuk PAUD,” kata Nadiem.

Meski demikian, PTM tetap harus digelar dengan protokol kesehatan yang ketat. Tidak boleh ada kantin sekolah atau kegiatan ekstrakurikuler.

Nadiem menambahkan penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) dibebaskan untuk persiapan PTM, terutama sekolah-sekolah swasta yang saat ini sangat terpukul secara ekonomi. Nadiem mengapresiasi DIY yang selalu menjadi pionir dalam berbagai inisiatif, terutama dalam menjalankan protokol kesehatan yang bisa dicontoh bagi daerah lain.

BACA JUGA: Kalah Sedikit dari Prabowo, Nurhali Kepala SMKN 5 Tangerang Ungkap Sumber Hartanya Rp1,6 Triliun

Sultan mengatakan Mendikbud-Ristek sudah berdialog dengan guru-guru di DIY untuk menyiapkan PTM. Raja Kraton Kasultanan Ngayogyakarta ini mengatakan vaksinasi pelajar di DIY tinggal sedikit lagi sehingga Sultan ingin sekolah yang disiapkan menggelar PTM adalah bagi sekolah yang guru dan muridnya sudah divaksin.

Sultan khawatir jika belum semua belum disuntik vaksin, DIY kembali masuk zona merah penularan Covid-19, dan banyak orang tanpa gejala (OTG). Sultan juga khawatir dirinya disalahkan oleh orang tua ketika kasus Covid-19 naik lagi. “Saya di PTUN [Digugat] orang tua pie aku,” ucap Sultan.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menambahkan izin orang tua akan menjadi pertimbangan bagi DIY untuk menggelar PTM. “Nanti izin orang tua jadi syarat,” ucap Baskara Aji.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement