Advertisement

Lebih dari 500 Sekolah di Gunungkidul Sudah Dibuka

Newswire
Jum'at, 01 Oktober 2021 - 19:27 WIB
Bhekti Suryani
Lebih dari 500 Sekolah di Gunungkidul Sudah Dibuka Ilustrasi. - ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Sebanyak 521 sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas selama dua pekan terakhir, tanpa menimbulkan klaster penularan COVID-19.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul Ali Ridlo di Gunung Kidul, Jumat mengatakan jumlah sekolah yang menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sebanyak 522 sekolah dari jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), namun ada satu SD yang tujuh siswanya terkonfirmasi COVID-19 dan harus melaksanakan pembelajaran secara daring.

Advertisement

BACA JUGA:Gibran Ulang Tahun Ke-34, Ini Hartanya Dibandingkan dengan Harta Jokowi

"Berdasarkan hasil evaluasi lintas sektoral, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas berjalan dengan baik dan lancar. Ada sedikit catatan yang harus menjadi perhatian orang tua atau wali siswa, ketika anaknya sedang sakit sebaiknya tidak sekolah dan memeriksakan ke puskesmas untuk tes usap antigen," kata Ali.

Terkait kasus salah satu SD di Kecamatan Panggang yang tujuh siswanya terkonfirmasi COVID-19 sejak 23 September, Ali mengatakan pihaknya masih menunggu hasil usap dari pelacakan yang dilakukan petugas Puskesmas Panggang.

"Saat ini, kami masih menunggu hasil swab siswa yang konfirmasi, jika sudah negatif sekolah masuk (PTM) seperti sekolah lain untuk menyelenggarakan PTM terbatas," katanya.

Ali mengatakan mayoritas orang tua siswa menghendaki pembelajaran tatap muka. Jika merujuk Instruksi Bupati Gunung Kidul, pelaksanaan PTM jenjang SD-SMP diikuti maksimal 50 persen pelajar dari total kapasitas dalam satu ruang kelas, sedangkan untuk jenjang PAUD, hanya diperkenankan 33 persen.

"Semua lancar, dan tidak ada yang melarang anaknya sekolah," kata Ali.

Sementara itu, salah satu orang tua siswa di MI Al Mumtas, Kecamatan Patuk, Gunawan, mengatakan dirinya merasa senang anaknya sudah mulai bersekolah meski tidak setiap hari. Di sekolah anaknya kelas 2 di MI Al Mumtas anaknya melaksanakan PTM pada Senin dan Rabu selama dua jam. Untuk hari lainnya tetap daring.

"Meski hanya dua jam, setidaknya anak mengenal lingkungan dan sekolah. Kami berharap tidak ada kasus baru COVID-19," harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement