Ramadan dan Momentum Kebangkitan UMKM di Sleman

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sejak pandemi Covid-19, masyarakat telah melewati dua kali Ramadan dengan pembatasan ketat. Untuk tahun ini, masyarakat bisa melaksanakan Ramadan dengan beberapa pelonggoran, termasuk dalam kegiatan di luar peribadahan.
Perubahan ini, kata Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, menambah gairah masyarakat dalam menjalankan ibadah maupun menyambut Hari Raya Idulfitri.
Advertisement
"Kebutuhan masyarakat meningkat dibanding ramadan sebelumnya," ujar Danang, Rabu (20/4/2022).
Sesuai mekanisme pasar, dengan meningkatnya permintaan maka muncul peluang untuk penyediaan barang atau jasa. Hal ini menjadi peluang bagi masyarakat, khususnya UMKM untuk meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Hal ini menjadi perhatian Pemkab Sleman. Pemkab melalui Disperindag, Dinkop UKM, maupun seluruh kapanewon mendorong UMKM untuk meningkatkan produksinya," ujarnya.
Pemberdayaan UMKM merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan kebangkitan ekonomi pascapandemi. Upaya ini selaras dengan salah satu misi Pemkab Sleman yaitu membangun perekonomian yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kesejahteraan. Saat ini di Sleman ada 90.267 UMKM dengan bidang usaha kuliner, kerajinan, kerajinan dan fesyen.
"Jumlah ini menunjukkan UMKM di Sleman memiliki potensi yang besar untuk menggerakkan perekonomian masyarakat," katanya.
Pada 2022 Pemkab Sleman mengalokasikan anggaran Rp4,7 miliar untuk memberdayakan UMKM. Upaya yang dilakukan untuk mengembangkan UMKM agar naik kelas yakni meningkatkan kapasitas SDM pelaku UMKM melalui pelatihan, bimtek, workshop, pendampingan, temu usaha, webinar.
Untuk mempromosikan produk UMKM, Pemkab Sleman juga memberikan fasilitasi pameran secara offline maupun online, membangun kemitraan dengan toko modern dan PHRI agar menjual dan menggunakan produk-produk UMKM Sleman.
"Pemkab menggelar Pasar Ramadan atau Pasar Lebaran yang diselenggarakan baik di tingkat kabupaten maupun di seluruh kapanewon di Sleman," katanya.
Selain dengan konsep offline, pemasaran UMKM Sleman juga dilaksanakan dengan sistem online. Seperti tahun sebelumnya, tahun ini hasil UMKM Sleman juga dipasarkan melalui Peken Digital (KenDi) Sembada. Pameran virtual KenDi Digital ini berlangsung selama tiga bulan mulai 14 April sampai 15 Juli 2022. Tahun ini KenDi Digital diikuti 277 pelaku UMKM di Sleman.
“Semoga ke depan UMKM Sleman dapat meningkatkan jangkauan pasar, mengoptimalkan media promosi, serta menambah jejaring usaha UMKM. Mari bersama-sama memborong produk Sleman untuk mendukung UMKM Sleman naik kelas," kata Danang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jambore Stroke: 1.000 Kursi Roda Disiapkan untuk Penderita Stroke
Advertisement

Danau Toba Dikartu Kuning UNESCO, Sandiaga: Ini Jadi Alarm
Advertisement
Berita Populer
- Simak Jadwal KA Bandara YIA Hari Ini, 3 Oktober 2023
- Berikut Jadwal Keberangkatan Bus Damri Tujuan YIA dan Tarifnya
- Jadwal Pemadaman Listrik di Sleman, Wonosari, dan Wates 3 Oktober 2023
- Rute Lengkap Trans Jogja Hari Ini Berikut Tarifnya
- Jadwal KRL Jogja-Solo dan Solo-Jogja Hari Ini, 3 Oktober 2023: Jam Datang dan Berangkat
Advertisement
Advertisement