Advertisement
74 Tahun, Wukirsari Terus Kembangkan Potensi

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Kalurahan Wukirsari, Imogiri, Bantul, berusia 74 tahun. Setelah sempat vakum selama pandemi, Festival Wukirsari sebagai peringatan hari jadi kalurahan kembali digelar dengan serangkaian kegiatan, mulai dari pameran stan, workshop membatik hingga kirab budaya.
Ketua Panitia Hari Jadi Wukirsari ke-74, Nur Ahmadi, menjelaskan Festival Wukirsari kali ini mengangkat tema Handarbeni Manunggaling Roso, Handarbeni Wukirsari. “Kami berharap masyarakat memiliki rasa memiliki Wukirsari, dengan berbagai potensinya kami jadikan satu,” ujarnya, Sabtu (18/6/2022).
Dengan rasa memiliki, masyarakat diharapkan dapat semaksimal mungkin untuk bersama memajukan Wukirsari. “Slogan Wukirsari itu kan Wukirsari Sejahtera, Wukirsari Jaya, Wukirsari Mendunia. Mudah-mudahan menjadi cita-cita besar bagi lurah beserta pamong dan jajarannya untuk mensejahterakan masyarakatnya, untuk bisa mendunia,” kata dia.
Rangkaian Festival Wukirsari diawali dengan senam massal pada minggu pertama. Kemudian dilanjutkan pada minggu kedua sepeda sehat jelajah Wukirsari. “Menuju beberapa potensi di Wukirsari, ada batik, wayang, penangkaran burung, Bendung Tegal, itu dilewati semua,” ujarnya.
Kemudian pada pekan ketiga yakni mulai Jumat (17/6/2022) digelar Wukirsari Expo dengan menampilkan stan UMKM yang mewakili 16 dusun. Dalam kegiatan yang berlangsung dua hari ini juga berlangsung pentas seni, workshop membatik dan pagelaran wayang kulit.
Sejumlah lomba juga turut memeriahkan Hari Jadi Wukirsari ke-74, di antaranya lomba siskamling, lomba mewarnai, lomba video pemuda serta lomba stan UMKM yang dipresentasikan oleh perwakilan setiap dusun. Rangkaian kegiatan ditutup dengan kirab budaya yang berlangsung pada Minggu (18/6/2022).
Workshop membatik diikuti oleh 50 siswa SD yang ada di Wukirsari. Kegiatan ini dipilih karena di Wukirsari terdapat sentra batik terbesar di Jogja, yakni Batik Giriloyo. “Kegiatan ini memberikan edukasi membatik kepada anak-anak di Wukirsari,” katanya.
Direktur BUMDes Wukirsari, Andre, mengatakan saat ini BUMDes Wukirsari tengah mengembangkan sejumlah kegiatan yang akan merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat, yang terbagi dalam empat kategori.
Pertama adalah wisata, beberapa yang akan dikembangkan salah satunya embung Wukirsari. “Kami akan kelola Embung Wukirsari. Selain itu kami kembangkan eduwisata dengan sasaran siswa sekolah dari PAUD sampai SMA, dengan lokasi di Desa Wisata Bendo,” ungkapnya.
Eduwisata tersebut meliputi beberapa kegiatan meliputi bercocok tanam, membatik, outbond, tubing dan menangkap ikan. “Yang kedua resto atau tempat makan. Sekarang sedang proses sudah 70 persen kami buat angkringan ngedam, dengan moto nggo sambat, nggo curhat, nggo istirahat,” kata dia.
Advertisement
Kategori ketiga yakni usaha katering, untuk memfasilitasi warga Wukirsari yang memiliki usaha kuliner agar dapat terserap minimal di kegiatan kalurahan. Lalu yang keempat membuat Toko BUMDes, yang akan mewadahi display dan penjualan produk-produk buatan warga.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Jajal Keseruan Flying Fox Ledok Sambi, Solusi bagi yang Malas Lewat Tangga
Advertisement
Berita Populer
- Terkait Reformasi Kalurahan, Apdesi Bantul: Masih Terkendala SDM
- Dies Natalis ke-38, Universitas Terbuka Jogja Gelar Bulutangkis Cup
- Biologi Berperan Penting dalam Pembangunan IKN Berkelanjutan
- 1 Dasawarsa UUK, Momentum Refleksi Wujudkan Cita-Cita Keistimewaan
- Dukung Reformasi Kalurahan, Paguyuban Lurah Gunungkidul Semar: Perlu Konsistensi Program
Advertisement
Advertisement