Advertisement
Tingkatkan Literasi, Perpusnas RI Jalin Kesepakatan dengan Pemkab Sleman

Advertisement
SLEMAN—Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) dan Pemerintah Kabupaten Sleman menjalin kerja sama bidang pengembangan perpustakaan. Penandatanganan nota kesepakatan antara kedua institusi dilakukan Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando dan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam kegiatan talk show Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) Kabupaten Sleman, pada Senin (4/7/2022).
Bupati Kustini menerangkan Kabupaten Sleman adalah Kota Pelajar karena memiliki mahasiswa sekitar 300 ribu orang dari sekitar 60 perguruan tinggi. Kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan literasi di Kabupaten Sleman, sekaligus mengembangkan kualitas sumber daya manusia melalui pelaksanaan pelatihan di perpustakaan.
Advertisement
Pada kesempatan tersebut, Bupati Kustini dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Kabupaten Sleman. Amanah yang diterima, menjadi motivasi dan semangat dalam meningkatkan literasi masyarakat, khususnya di Kabupaten Sleman. Literasi menjadi faktor esensial dalam upaya membangun masyarakat yang berpengetahuan, inovatif, kreatif, dan berkarakter.
Hal ini, lanjutnya, sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Sleman yakni Terwujudnya Sleman sebagai rumah bersama yang cerdas, sejahtera, berdaya saing, menghargai perbedaan, dan memiliki jiwa gotong royong.
“Berdaya saing ialah masyarakat memiliki keunggulan kompetitif untuk menghadapi persaingan di masa datang. Sehingga kemampuan literasi yang baik menjadi salah satu modal menjadi masyarakat unggul,” jelasnya.
Menurutnya, sejatinya Bunda Literasi mengemban tugas penting untuk mempromosikan serta meningkatkan kegemaran membaca di satuan keluarga, pendidikan, dan masyarakat demi membangun kepedulian terhadap perpustakaan.
Kabupaten Sleman merupakan salah satu kabupaten DIY. DIY dikenal sebagai kota yang memiliki sejuta warisan budaya peninggalan dari nenek moyang sehingga dijuluki sebagai kota seni dan budaya.
Menurutnya, DIY penuh dengan warisan budaya yang intangible (nonfisik), contohnya batik, merupakan hasil kreativitas masyarakat yang wajib diperkenalkan kepada dunia luar. “Literasi adalah kemampuan memproduksi dan literasi adalah percaturan global,” ungkapnya.
Sementara itu, di tengah tantangan yang masih menghantui DIY akan tingginya tingkat kemiskinan dan ketimpangan wilayah, peningkatan literasi diyakini dapat mendukung pencapaian kesejahteraan masyarakat.
Hal ini termaktub dalam sambutan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang dibacakan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DIY, Monika Nur Lastiyani. Nota kesepakatan yang terjalin di antara Perpusnas dan Pemkab Sleman diharapkan menjadi awal kebangkitan literasi di seluruh wilayah di DIY.
“Peningkatan literasi di perpustakaan bisa menjadi salah satu solusi dalam mendukung pencapaian kesejateraan masyarakat melalui basis kemandirian, dalam prinsip pembelajaran sepanjang hayat,” ujar Monika.
Untuk mengoptimalkan pemberian hak informasi kepada masyarakat, peran dari Perpusnas berkaitan dengan sinergitas dan kolaborasi yang terjalin dengan seluruh pihak. “Kalau kita melihat Pasal 5 dari UU Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan bahwa hak terhadap informasi dijamin oleh UU, di antaranya melalui perpustakaan. Sehingga dipastikan perpustakaan dan lembaga informasi lainnya harus tersedia di pelosok tanah air. Jadi ini adalah tugas kita bersama,” ucapnya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gunung Dukono Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Letusan Tercatat 1,1 Km
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Sempat Alami Darurat Sampah, Kampung Suryoputran Jogja Sukses Olah Sampah Nyaris 1 Ton Per Bulan
- Ubah Sampah Menjadi Energi Alternatif, Solusi Bangun Indonesia dan dan Got Bag Indonesia Bersihkan Sampah Plastik di Pantai Teluk Awur Jepara
- Bamuskal hingga Panewu Akan Dilibatkan Tahapan Pengangkatan dan Pemberhentian Lurah di Bantul
- DPRD DIY Apresiasi Realisasi APBD 2024, Dorong Optimalisasi Aset untuk Tambah PAD
- Porda XVII DIY 2025: Sleman Mulai Siapkan OPD Pendamping Cabor Demi Membidik Juara Umum
Advertisement
Advertisement