Advertisement
Masyarakat Diminta Pakai Masker Lagi, Epidemiolog: Tepat

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Pemerintah belum lama ini kembali mengimbau masyarakat Indonesia untuk kembali memakai masker sekalipun berada di luar ruangan. Sebelumnya, pemerintah melakukan pelonggaran terhadap pemakaian masker di luar ruangan. Saat beraktivitas di luar ruangan masyarakat diperbolehkan tidak memakai masker.
Epidemiolog UGM, dr. Bayu Satria Wiratama, M.P.H., menilai keputusan yang diambil oleh pemerintah tepat untuk kembali melakukan pengetatan pemakaian masker. Terlebih melihat lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
“Dengan adanya tren sedikit peningkatan kasus saat ini, saya rasa sudah tepat imbauannya untuk tetap menggunakan masker terutama didalam ruangan,” ucapnya, Kamis (14/7).
Menurutnya penggunaan masker sangat krusial saat berada di keramaian, dalam ruangan seperti sekolah, kantor tempat ibadah, maupun transportasi publik. Sebab, pada lokasi-lokasi tersebut berisiko tinggi terjadinya penularan apabila terdapat orang yang terinfeksi Covid-19 di lokasi yang sama.
Baca juga: Ganjar Satu Suara dengan Perintah Presiden Jokowi soal Penggunaan Masker di Luar Ruangan
Bayu menyebutkan faktor utama kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini karena mobilitas masyarakat yang cukup tinggi. Namun di sisi lain kebiasaan penggunaan masker menurun, terutama di dalam ruangan termasuk transportasi publik dan tempat ibadah.
“Selain itu juga ditunjang dengan adanya beberapa masyarakat yang menganggap enteng gejala Covid-19 dan terkait juga dengan angka vaksinasi yang cenderung melambat bahkan untuk dosis lengkap,” imbuhnya
Guna menekan kasus Covid-19, Bayu menyebutkan pentingnya peningkatan angka vaksinasi dosis lengkap dan booster. Pasalnya, infeksi Covid-19 tidak bisa dicegah dengan sempurna namun tetap bisa mencegah keparahan yang ditimbulkan dengan vaksin.
“Karena mencegah infeksi tidak bisa dengan vaksin saja tapi harus dengan 3M terutama masker. Vaksin lebih ke menurunkan risiko keparahan sehingga harapannya kalaupun lalai dengan masker dan terinfeksi Covid-19 maka tidak sampai parah,”pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Curhat Mensos Risma Ke DPR, Bansos Rp412 Miliar Diblokir Sri Mulyani
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Baznas Kota Jogja Maksimalkan Perolehan ZIS di Bulan Ramadan
- Pedagang Teras Malioboro 1 Dilibatkan pada Peringatan Bulan K3
- Simak Jadwal KRL Jogja Solo Rabu 8 Februari 2023
- Prakiraan Cuaca DIY Rabu 8 Februari 2023, Pagi Berawan Siang Hujan
- Kapan Bantul dan Kulonprogo Tersambung Lewat JJLS? Ini Jadwalnya
Advertisement
Advertisement