BPO Disdikpora DIY Gelar Lomba Sentra Kewirausahaan Pemuda Berhadiah Ratusan Juta Rupiah
Advertisement
BANTUL—Dalam rangka mendorong pertumbuhan jaringan enterpreneur pemuda, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga melalui Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) Disdikpora DIY yang beralamat di Ndalem Ngadiwinatan Suryoputran KT II/23, Jalan Alun Alun Selatan, Panembahan, Kraton, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta menyelenggarakan Lomba Sentra Kewirausahaan Pemuda (SKP) 2022 dengan total hadiah Rp126,5 juta.
Kepala BPO Priya, Santosa mengatakan lomba Sentra Kewirausahaan Pemuda atau SKP merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan BPO Disdikpora DIY untuk memilih sentra-sentra kewirausahaan pemuda di wilayah DIY.
Advertisement
Sentra-sentra kewirausahaan pemuda yang potensial akan dikembangkan agar pemuda berkembang dan semakin mandiri sebagai wirausaha-wirausaha muda.
“Pemuda bisa menjadi pencipta lapangan kerjam bukan pencari kerja sehingga membawa kemajuan kewirausahaan pemuda DIY,” kata Priyo didampingi Kepala Seksi Pemuda BPO Disdikpora DIY, Rini Admiwatidi sela-sela kegiatan presentasi dari para peserta SKP 2022 di Balai Pemuda Ambarbinangun, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Bantul, Senin (24/10/2022).
Priyo mengatakan harapan dari kegiatan SKP tersebut adalah bisa menjadi wadah pengembangan kewirausahaan pemuda secara berkelompok, “Sentra kewirausahaan pemuda bisa menjadi tempat untuk pengembangan potensi di wilayahnya,” ucapnya.
Sementara itu salah satu peserta, Bambang Kusniawan mengatakan usaha yang dikembangkannya adalah R.A.S Mart. Terdapat tiga kategori usaha yang dijalankan namun saling berhubungan, yakni minimarket, fesyen, dan kuliner. Dari ketiga usaha semua yang menjalankan adalah pemuda.
Sementara pemasaran dilakukan secara off-line dan on-line, “Produknya fesyen dipasarkan di toko minimakrket, kuliner bahannya diambil di minimarket. Jadi ketiga usaha yang dijalankan ini saling terkait dan saling mendukung,” katanya.
Peserta lainnya Jamaludin Nur Ridho, yang mempresentasikan usaha jamur lingzhi mengklaim usahanya bisa menguntungkan bagi para pemuda, bahkan bisa disambi bagi anak muda yang sekolah atau kuliah, karena perawatannya mudah. Cukup dalam ruangan disiram dua kali dalam sehari pagi dan sore kemudian tinggal menunggu panen. “Selama empat bulan cukup disiram dua kali sehari tinggal menunggu panen,” katanya.
Ia mengklaim dengan budi daya jamur lingzhi untung banyak. “Per baglog Rp3000. Kalau 8.000 baglog dikalikan Rp3.000 butuh dana Rp21 juta. Profitnya 1.000 baglog 25 kilogram jamur, kalau 8.000 baglog bisa menghasilkan 200-250 kilogram. Kalau diambil rata-rata per kilogramnya 200.000, profit sampai Rp40 juta rupiah, profit sangat untungkan generasi milineia, sambil kuliah bisnis jalan,” paparnya.
Menurut Jamaludin, jamur lingzhi digunakan sebagai obat herbal pencegahan darah tinggi, diabetes, asam urat, badan capai, stamina, dan mencegah berbagai penyakit lainnya. Setelah dipanen, jamur cukup dikeringkan, dirajang sampai pipih, kemudian direbus dan diminum airnya. Untuk pemasaran, kata Jamudin memang jamur tersebut belum banyak dikenal oleh masyarakat sehingga butuh pengenalan pada masyarakat sehingga peluangnya juga tinggi.
Adapun kompetisi Seleksi Sentra Kewirausahaan Pemuda (SKP) ini diikuti 8 kelompok pemuda, yakni:
- Pengembangan usaha petani milenilal melalui budi daya jamur lingzhi (Dari Seyegan, Sleman)
- Kepuharjo Sport Center (Cangkringan, Sleman)
- R.A.S Mart (Sewon, Bantul)
- Lenscape Creative (Mergangsan, Jogja)
- Santosa Fishery (Kasihan, Bantul)
- Lapak karya produsen packaging custom (Mantrijeron, Jogja)
- Jogja Migunani (Ngaglik, Sleman)
- Sayur Sleman (Caturharjo, Sleman)
Total hadiah Rp126,5 juta:
Juara 1: Rp28.120.000
Juara 2: Rp25.308.000
Juara 3: Rp22.496.000
Harapan 1: Rp19.684.000
Harapan 2: Rp16.872.000
Harapan 3: Rp14.060.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Polisi Kembali Panggil Eks Ketua KPK Firli Bahuri untuk Diperiksa di bareskrim Polri
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement