SMA Stella Duce 2 Pentaskan Tablo Drama Kisah Sengsara Yesus
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Siswa-siswi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta menyajikan tablo kisah sengsara Tuhan Yesus dalam rangka perayaan Jumat Agung atau Wafat Isa Almasih, Jumat (7/4/2023). Peserta ingin menunjukkan kepada publik bahwa kisah tersebut layak dihadirkan sesuai dengan situasi masyarakat hari ini.
Perwakilan tim produksi Tablo Paskah 2023 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, Felix Gading Purnama mengatakan tablo tersebut hadir agar perayaan Paskah tidak menjadi seremoni dan rutinitas belaka ketika kisahnya dihadirkan tanpa penghayatan.
Advertisement
"Kami membayangkan bahwa jika Yesus hadir di zaman ini, tentu masyarakat yang memprotes dan menghujat Dia adalah orang-orang yang biasa saja seperti pedagang pasar, aparat birokrasi, petani dan nelayan, aparat militer, barisan emak-emak, tukang parkir, tukang ojek, dan sebagainya. Jenis orang yang sama pula lah yang juga awalnya rajin menjadi followers setia Yesus. Kisah sengsara juga tidak lepas dari konteks sosial dan politik kala itu," katanya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Jumat.
Baca juga: 7 April Jumat Agung, Ini Maknanya dan Intip Ucapan Presiden Jokowi
Ia meyakini bahwa rakyat Yerusalem zaman itu takut dengan para penjajah Romawi, namun ada rasa kesal dan curiga pula dengan intrik oknum aparat Romawi. "Kehadiran Simon Kirene bisa menggambarkan bahwa sebagian dari kita adalah jenis orang kepo, yang ingin tahu urusan orang lain, namun menolak dimintai partisipasi untuk menjawab persoalan," lanjut Felix.
Situasi itulah, kata dia, yang membuat rakyat terbolak-balik hatinya. Terkadang membenci Sang Guru, kadang menyesal karena membuat Sang Guru tersiksa. Pertobatan pun akhirnya terjadi tidak hanya pada rakyat yang menghujat, tetapi juga oleh aparat prajurit yang mengawal Yesus dengan setengah hati.
Lewat sajian Tablo ini, ia berharap publik yang melihat dan mengikuti proses Tablo memiliki kesadaran bahwa kisah sengsara Yesus Kristus yang terjadi 20 abad silam pun masih relevan dengan situasi konkret hari ini.
Proses penyajian Tablo telah dipersiapkan dalam waktu dua bulan terakhir. Para penyaji tablo ini merupakan para siswa SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang tinggal di asrama dan yang memiliki beragam latar belakang budaya dan asal kota yang berbeda. "Keberagaman juga kami tunjukkan melalui dialog-dialog yang dipakai oleh para aktor,2 kata Felix.
Berbagai pihak yang turut mendampingi selama proses latihan adalah para orangtua siswa, para guru dan karyawan sekolah, Gereja Paroki Santo Antonius Kotabaru, Seminari Tinggi St Paulus Yogyakarta, Retmono Adi sebagai pelatih Bibliodrama, serta umat Katolik yang hadir dan warga kampung Mangkukusuman. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Inaplas Sebut Ekonomi Sirkular Bisa Jadi Solusi Sampah Plastik
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ini Program Unggulan dan Prioritas Untoro-Wahyudi, Halim-Aris, dan Joko-Rony
- Pantau Bahan Pokok di Pasar Prawirotaman Jelang Libur Nataru, Begini Kesimpulan Mendag
- KPU Bantul Tunggu Revisi LPPDK Paslon Pilkada Bantul sampai Pukul 23.59 WIB Malam Nanti
- Harga Minyakita Meroket di Sejumlah Tempat, Pekan Ini Mendag Panggil Distributor
- Belum 100% Selesai, Lintasan Lari di Stadion Gelora Handayani Retak karena Tanah Gerak
Advertisement
Advertisement