Advertisement

Promo November

Numplak Wajik, Tradisi Kraton Jogja Digelar Lagi Setelah 3 Tahun Vakum

Stefani Yulindriani Ria S. R
Kamis, 20 April 2023 - 00:07 WIB
Maya Herawati
Numplak Wajik, Tradisi Kraton Jogja Digelar Lagi Setelah 3 Tahun Vakum GKR Mangkubumi setelah prosesi numplak wajik, Rabu (19/4 - 2023).

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA–Setelah tiga tahun vakum karena pandemi Covid-19, Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Kraton Jogja) kembali menyelenggarakan upacara numplak wajik di Panti Pareden, Rabu (19/4/2023). 

Putri Raja Kraton Jogja, GKR Mangkubumi menyampaikan upacara tersebut merupakan penanda dimulainya proses merangkai gunungan.  “Itu bagian dari kami membuat gunungan, jadi dalamnya ada wajik, kemudian ada rengginang. Itu merupakan contoh sendiri untuk kita mulai mengadakan grebeg,” ucapnya. 

Advertisement

Nantinya, gunungan yang berisi hasil bumi tersebut akan diarak dalam Upacara Grebeg Syawal. 

GKR Mangkubumi pun menyampaikan grebek tersebut sebagai tanda kasih sayang Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB X kepada masyarakat. “Grebeg itu tanda kasih dari Ngarso Dalem bagi masyarakat,” katanya. 

Dia menambahkan gunungan tersebut akan didoakan terlebih dahulu sebelum dibagikan kepada masyarakat. Masyarakat dapat menikmati gunungan tersebut dengan memperebutkannya selama prosesi grebeg syawal. “Didoakan dulu, baru direbut,” katanya.  

Carik Kawedanan Widya Budaya Kraton Jogja, KRT Widyo Chandra menyampaikan ada tujuh gunungan yang akan dibuat grebeg kali ini. Menurutnya, ada satu gunungan yang akan dibagikan di Kepatihan, satu gunungan di Puro Pakualaman, dan lima gunungan di Masjid Gede Kauman secara bersamaan pada Sabtu, 22 April 2023. 

Dia menyampaikan numplak wajik diawali dengan membuat gunungan putri terlebih dahulu. Menurutnya, itu merupakan bentuk penghargaan yang diberikan Kraton Jogja terhadap perempuan. 

“Jadi ada istilah ibu pertiwi, sama Kraton Jogja juga menghargai peran wanita, jadi yang dibuat gunungan putri terlebih dahulu,” katanya. Selain itu, akan ada pula gunungan kakung, gunungan gepak, gunungan darat dan gunungan pawuhan. 

“Gunungan ini sebagai wujud sedekah dari Kraton Jogja atau Ngarso Dalem kepada masyarakat yang diadakan tiga kali dalam satu tahun [upacara grebeg],” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement