Advertisement
Sebanyak 6.201 Titik Jadi Sumber Pencemaran Sungai di Sleman
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Forum Komunitas Sungai Sleman (FKSS) mengidentifikasi titik sumber pencemaran sungai di Sleman, meliputi Tambakbayan, Boyong, Kuning, Winongo dan Bedog. Hasilnya, total ada 6.201 titik yang menjadi sumber pencemaran.
Ketua FKSS, AG. Irawan, menjelaskan identifikasi itu merupakan hasil kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, yang dilakukan dari 2021 hingga awal 2023 ini. “Sungai-sungai yang kami amati adalah sungai yang masuk wilayah Sleman dari hulu, tengah, hingga hilir,” ujranya, Rabu (3/5/2023).
Advertisement
BACA JUGA: Sungai Manunggal Paling Tercemar di Jogja
Hasil identifikasi itu menunjukkan titik sumber pencemaran sungai meliputi sungai Tambakbayan ada 946 titik, sungai Kuning ada 1.346 titik, sungai Boyong ada 1.149 titik, sungai Winongo ada 1.666 titik dan sungai Bedog 1.094 titik.
Adapun titik yang termasuk dalam sumber pencemaran sungai yakni ada yang berupa pmbuangan atau outlet limbah cair, misal dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) perumahan. Ada yang berupa limbah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Ada juga bantaran sungai yang jadi tempat pembuangan sampah (TPS) liar. “Ini kami kategorikan sumber pencemaran sungai, karena lindinya mengalir ke sungai dan menurunkan kualitas air sungai,” ungkapnya.
Di beberapa titik, ada tumpukan sampah organic yang menyebabkan aliran sungai mengecil. “Untuk Sungai Boyong dan Kuning terdapat sampah dari potongan dan patahan dahan pohon yang mengganggu aliran sungai. Sehingga debit sungai berkurang,” kata dia.
Dari hasil identifikasi tersebut, FKSS mengharap Pemkab Sleman untuk kian memperketat pengawasan pencemaran sungai terkait buangan air limbah mulai dari drainase, got hingga sungai atau perairan umum daratan lainnya.
“FKSS juga mengharap Pemdes atau kalurahan membuat peraturan di tingkat kalurahan perihal buangan air limbah. Baik industri, badan usaha maupun limbah domestik rumah tangga perlu dibuat aturannya,” ujarnya.
BACA JUGA: Ini Biang Kerok Pencemaran Sungai dan Embung di Jogja
Kepala Seksi Pengendalian Kerusakan dan Konservasi Lingkungan, Sasi Kirana Ekowati Sutarno, mengatakan saat ini DLH Sleman masih terus melanjutkan identifikasi sumber pencemaran di setiap sungai. “Setiap alur sungai pasti berbeda-beda karakteristiknya,” katanya.
Sembari melanjutkan proses identifikasi, sejumlah rekomendasi dan saran telah muncul mengatasi pencemaran sungai di Sleman. Rekomendasi dan saran ini yang nantinya akan menjadi tindaklanjut dari kegiatan identifikasi sumber pencemaran sungai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Garuda Indonesia Terbangkan 28 Ton Bantuan ke Sudan, Yaman dan Palestina
Advertisement
Rekomendasi Tempat Wisata Paling Populer di Thailand, Cek Daftarnya
Advertisement
Berita Populer
- BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca, Hujan Lebat Diperkirakan Terjadi di Gunungkidul dan Sleman Siang Ini
- Guru Penganiaya Siswa SLB di Gunungkidul Dibebastugaskan Sementara, Sanksi Tegas Menanti
- Digelar Tiga Kali, Debat Calon Kepala Daerah Gunungkidul Akan Membahas Ekonomi hingga Pendidikan
- 87 Orang Meninggal Dunia karena Kecelakaan di Bantul Sepanjang April-September 2024
- Belasan Rumah di Gunungkidul Rusak Diterjang Hujan Angin
Advertisement
Advertisement