Advertisement
Musim Kemarau Disertai Hujan & Angin, Waspadai Potensi Bencana di Gunungkidul
![Musim Kemarau Disertai Hujan & Angin, Waspadai Potensi Bencana di Gunungkidul](https://img.harianjogja.com/posts/2023/05/05/1134223/ilustrasi-longsor.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—BPBD Gunungkidul mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana alam dalam beberapa hari ke depan.
Pasalnya, di awal musim kemarau, masih terjadi hujan disertai angin kencang yang berpotensi menyebabkan pohon tumbang maupun tanah longsor.
Advertisement
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gunungkidul, Sumadi mengatakan, wilayah Gunungkidul sudah memasuki musim kemarau. Meski demikian, di awal-awal kemarau masih berpeluang terjadinya hujan dengan intensitas tinggi.
BACA JUGA: Kasus Korupsi Stadion Sultan Agung, Tersangka Ditahan Terkait Nota Fiktif
“Kami terus berkoordinasi dengan BMKG. Adapun prediksinya hujan masih akan turun dalam beberapa hari ke depan,” kata Sumadi kepada wartawan, Jumat (5/5/2023).
Dia menjelaskan, potensi bencana yang harus diwaspadai di antaranya angin kencang, tanah longso hingga banjir. Meski demikian, Sumadi mengakui belum ada laporan terkait dengan musibah atau bencana alam.
“Laporan terakhir jembatan rusak di Ngawen. Setelah itu, belum ada lagi,” katanya.
Untuk antisipasi bencana di awal kemarau, ia meminta masyarakat tetap waspada. Salah satunya dengan memperhatikan cuaca di sekeliling.
Dia mencontohkan, pada saat terjadi hujan deras, warga di daerah rawan-rawan longsor agar lebih berhati-hati dan apabila diperlukan mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman. Hal yang sama untuk potensi pohon tumbang, bisa diantisipasi dengan memangkas dahan dan ranting pohoh yang telah rimbun.
“Untuk perkembangan cuaca kami akan terus berkoordinasi dengan BMKG. Adapun hasilnya akan disosialisasikan ke masyarakat melalui relawan maupun kalurahan tangguh bencana yang ada,” katanya.
Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan, untuk menghadapi kemarau yang diprediksi lebih panjang, sudah menyiapkan sejumlah antisipasi. Salah satunya mengalokasikan anggaran penyaluran bantuan air bersih ke masyarakat.
Ia tidak menampik, hingga sekarang masih ada wilayah kapanewon, khususnya di sisi selatan Gunungkidul yang kesulitan mendapatkan air bersih. Oleh karenanya, akan ada bantuan air bersih ke warga yang membutuhkan.
“Anggaran yang disediakan sekitar Rp230 juta untuk penyaluran 1.000 tangki,” katanya.
Purwono menambahkan, bantuan air bersih tidak hanya dilakukan BPBD karena kapanewon juga memiliki anggaran tersendiri. “Tentunya biar tepat sasaran akan ada koordinasi lanjutan. Selain, untuk pemetakan wilayah terdampak kekeringan, juga agar penyaluran bantuan tidak tumpang tindih,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182734/palestina-hancur.jpg)
Jerman Bantah Netanyahu yang Menyebut Tak Ada Korban Sipil di Rafah
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
- Sebuah Gudang di Bantul Terbakar, Kerugian Materiil Capai Puluhan Juta
- Palestina Tuding Komite Olimpiade Internasional Terapkan Standar Ganda Terhadap Israel
- Jadwal Layanan SIM di Gunungkidul Jumat-Sabtu 26-27 Juli 2024
- Coklit Pilkada 2024 Selesai, Bawaslu Sleman Masih Temukan Pemilih Belum Didata
Advertisement
Advertisement