Advertisement

Luncurkan Buku, Jim Supangkat Bahas soal Seabad Kesalahpahaman Seni Rupa Dunia

Lugas Subarkah
Rabu, 10 Mei 2023 - 18:27 WIB
Arief Junianto
Luncurkan Buku, Jim Supangkat Bahas soal Seabad Kesalahpahaman Seni Rupa Dunia Jim Supangkat menyampaikan khotbah dalam Seminar Jim Supangkat, Seabad Gagal Paham, di Sekolah Pascasarjana UGM, Rabu (10/5/2023). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Seniman gaek Tanah Air, Jim Supangkat meluncurkan buku terbarunya, Seni Rupa Dunia: Setelah Satu Abad Gagal Paham. Peluncuran buku itu dikemas dalam acara diskusi yang bertajuk Jim Supangat, Satu Abad Gagal Paham, di Sekolah Pascasarjana UGM, Rabu (10/5/2023).

Pascaperang dunia II, lanskap politik dunia berubah total. Imperium berjatuhan, banyak negara kecil melepaskan diri dari penjajahan. Oleh karena itulah, sejak saat itu, kita semestinya memahami ulang seni rupa dengan cara yang berbeda.

Advertisement

Wacana inilah yang coba disodorkan oleh Jim Supangkat, yang bernama lengkap Jim Abiyasa Supangkat Silaen.

Di dalam buku ini, pria yang juga dikenal sebagai kurator independen ini menyampaikan perkembangan seni rupa di Indonesia mempunyai dua celah untuk menjelaskan persoalan seni rupa yang tidak ada di negara lain. “Pertama, yaitu mengenai kedudukan Raden Saleh dan kedua adalah istilah seni,” ujarnya.

Istilah seni merupakan hasil akulturasi tradisi etnik dengan pemikiran barat. “Tradisi etnik tidak punya istilah itu. Di bahasa Indonesia kan ada, itu karena bergesekan dengan pemikiran barat. Saya sudah menguji bahwa pengertian seni dikaitkan dengan istilah-istilah art, kelihatan nyata,” katanya.

Kata seni, dinilainya telah mencerminkan atau paling tidak sebagai tawaran kepada seni rupa global hari ini. Kata ini sama sekali lain dengan istilah art yang terbukti bias pada lokalitas Eropa.

Ironisnya. di masa perkembangan mutakhirnya pemikiran pascakolonial hari ini, ketidakadilan pengetahuan dan sudut pandang sejarah itu masih saja terus dipaksakan serta dianggap universal untuk seluruh dunia, khususnya dengan istilah sinis "seni di luar Eropa" atau "non-Western Art".

BACA JUGA:  Tingkatkan Literasi Digital DIY, Yayasan Seruang Pertemukan Seni Rupa, Musik, dan Buku

Buku ini adalah suatu tawaran pemikiran yang argumentatif mengenai titik pijakan atau yang selalu disebut Jim sebagai common ground bagi seni rupa dunia dengan mengesampingkan meletakkan nilai lokalitas pada konteks masing-masing. Akan tetapi juga menyemai nilai-nilai universalitas yang ada untuk dipertemukan dengan beragam ‘ungkapan artistik’ atau ranah estetika itu sendiri.

Jim Supangkat merupakan subjek penting dalam perjalanan seni rupa di Indonesia. Jim merupakan salah satu kurator independen dan orang pertama Indonesia yang menggunakan istilah kurator sebagai profesi personal tanpa bergantung pada galeri atau museum.

Jim dilahirkan di Makassar, 2 Mei 1948, tumbuh besar di Jakarta dan Bandung, hingga berkuliah di ITB, dan terlibat aktif dengan pergerakan mahasiswa  ASRI, hingga berujung pada lahirnya Gerakan Seni Rupa Baru (GSRB). Selain berprofesi sebagai kurator, ia juga aktif menjadi wartawan di Majalah Zaman, Aktuil hingga Tempo.

Ketua Panitia, Huhum Hambilly, menyambut antusias atas terbitan setiap buku terkhusus topik seni rupa. “Kami menaruh hormat pada siapapun pelaku seni yang menulis buku dan selalu ingin terlibat menjadikan buku tersebut populer dan laris, terkhusus buku Pak Jim dengan segala profil dan kualitas isinya,” katanya.

Acara seminar yang diorganisir Buku Seni Rupa dan Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa (PSPSR) UGM ini bertepatan dengan usia Jim Supangkat yang ke-75 tahun dan dirilisnya 75 Ayat Jim Supangkat.

Rangkaian acara terdiri dari dua sesi, yakni sesi I khotbah Jim Supangkat dan sesi II adalah musyawarah bersama Heri Dono, Alia Swastika dan Suwarno Wisetrotomo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement