Advertisement

Jumlah Perokok Pemula di Sleman Terus Ditekan

Media Digital
Jum'at, 02 Juni 2023 - 04:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Jumlah Perokok Pemula di Sleman Terus Ditekan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat menandatangani komitmen mendukung pengendalian konsumsi rokok dalam acara peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) yang digelar di Hotel Prima SR, Rabu (31/5/2023). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

SLEMAN—Dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2023, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman menggelar seminar tentang pengendalian konsumsi rokok yang dihadiri puluhan generasi muda.

Kepala Dinkes Sleman, Cahya Purnama menerangkan seminar bertajuk Kendalikan Konsumsi Rokok, Selamatkan Generasi Sleman ini merupakan puncak peringatan HTTS di Sleman. Sebelumnya, serangkaian kegiatan digelar mulai awal Mei 2023, salah satunya dengan mengangkat sejumlah duta Gerakan Keluarga Sehat Bebas Asap Rokok (Gasbro) Sleman. Gasbro menjadi salah satu terobosan dan inovasi Dinkes Sleman untuk mengampanyekan masyarakat Sleman untuk menjauhi rokok.

Advertisement

Upaya menekan angka perokok juga dilakukan pemerintahan kalurahan. Bahkan, beberapa kalurahan telah menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

"Salah satu kalurahan yang menerapkan KTR yakni Kalurahan Banyuraden, Gamping. Mudah-mudahan gerakan ini bisa direplikasi di wilayah lain," katanya dalam seminar yang digelar di Hotel Prima SR, Rabu (31/5/2023).

Cahya berpandangan penetapan kalurahan KTR dapat menjadi daya ungkit yang tinggi untuk menekan angka perokok pemula. Pasalnya jumlah perokok pemula di Sleman saat ini cukup tinggi. "Bahaya kalau terus dibiarkan," katanya.

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Sleman, Esti Kurniasih menerangkan sosialisasi untuk menekan perokok pemula terus dilakukan di sejumlah lokasi dan kanal media. "Angka perokok pemula dari tahun ke tahun selalu naik. Kemudian faktor determinan stunting, keluarga yang mempunyai anak balita stunting ternyata perilaku merokoknya tinggi. Inilah yang menjadi latar belakang inovasi Gasbro," katanya.

Ada banyak faktor yang menjadi pemicu meningkatnya jumlah perokok pemula, salah satunya perilaku merokok di sembarang tempat. Selain itu, iklan rokok juga berpengaruh terhadap munculnya perokok pemula. "Dampaknya, perokok usia 10 sampai 18 tahun selalu meningkat," katanya.

Untuk menekan angka perokok pemula sosialisasi dan konseling terus digencarkan. Dalam peringatan HTTS, undangan yang hadir menandatangani komitmen mendukung pengendalian konsumsi rokok untuk mewujudkan generasi sehat berkualitas.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo berpesan kepada para anak muda untuk menghindari konsumsi rokok. Bupati menilai anggaran untuk merokok dapat dialihkan untuk konsumsi makanan bergizi. Dengan cara ini, anak-anak diharapkan mendapatkan gizi yang cukup agar dapat tumbuh serta berkembang dengan baik. "Anak-anak butuh makanan bergizi, bukan rokok, sehingga ke depan tidak ada lagi anak balita yang stunting," ujarnya. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

RUU Daerah Khusus Jakarta Sah Dibawa ke Sidang Paripurna

News
| Selasa, 19 Maret 2024, 09:37 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement