Advertisement

Tekan Harga Beras, Pemkab Bantul Mengusulkan Sejumlah Pasar Rakyat Gelar Operasi Pasar

Newswire
Kamis, 28 September 2023 - 10:47 WIB
Ujang Hasanudin
Tekan Harga Beras, Pemkab Bantul Mengusulkan Sejumlah Pasar Rakyat Gelar Operasi Pasar Operasi Pasar beras di DIY beberapa waktu lalu - ist - jogjakota.go.id

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Pemkab Bantul melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan(DKUKMPP) mengusulkan sejumlah pasar rakyat atau pasar tradisional di daerah ini melakukan operasi pasar beras setelah sebelumnya kegiatan tersebut diadakan di dua pasar.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Agus Sulistiyana di Bantul, mengatakan, pasar rakyat yang sudah melakukan operasi pasar bekerja sama dengan Bulog adalah Pasar Niten dan Pasar Bantul masing masing delapan ton.

Advertisement

"Harapan saya operasi pasar berlanjut di pasar-pasar lain, jadi kami akan operasi pasar terutama di lima pasar pantauan dulu, selain Pasar Imogiri, ada Pasar Pijenan, Pasar Barongan, Pasar Angkruksari, dan Pasar Celeb yang kami usulkanr," katanya, Kamis (28/9/2023)

Dia mengatakan, dengan demikian harapannya ketersediaan beras sebagai komoditas utama masyarakat di tengah tingginya harga beras di pasaran saat ini tersedia di pedagang, dan juga harganya terkendali.

"Jadi, ketika di situ ada operasi pasar ada SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), kami kerja sama dan kami minta bantuan dari Bulog," katanya.

BACA JUGA: Operasi Pasar, 2 Pasar Tradisional di Bantul Digelontor Beras

Dia mengatakan, dari pasar rakyat yang sudah digelontor beras, efektif membantu masyarakat mendapatkan harga beras terjangkau, karena beras tersebut oleh pemerintah sudah ditetapkan harga eceran tertinggi (HET) ketika dijual ke pembeli.

"Efektif, sehingga ketika ada operasi pasar beras itu, harapan kami sedikit membantu terhadap ketersediaan, tidak terjadi inflasi atau menjadi kerisauan dan kegundahan masyarakat," katanya.

Dia mengatakan, sama seperti sebelumnya, pasar yang diusulkan tersebut agar mendapat delapan ton beras di setiap pasar, dengan harga Rp51 ribu per kemasan lima kilogram, dari situ pedagang bisa menjual kembali dengan untung Rp3 ribu sampai Rp4 ribu.

"Per titik delapan ton, jadi pedagang yang membeli, tujuannya agar terjaga stok beras. Dan pedagang dikasih HET, misalnya untung berapa dijual menjadi Rp55 ribu, berarti per kilogram Rp11 ribu, kalau saat ini beras medium di pasaran Rp12 ribu per kilogram," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mensos Risma Minta Warga Dekat Sungai Jalur Banjir Lahar Hujan Marapi Segera Diungsikan

News
| Kamis, 16 Mei 2024, 08:47 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement