Advertisement

Promo November

Operasi Pasar, 2 Pasar Tradisional di Bantul Digelontor Beras

Newswire
Rabu, 27 September 2023 - 11:47 WIB
Maya Herawati
Operasi Pasar, 2 Pasar Tradisional di Bantul Digelontor Beras Ilustrasi Operasi Pasar beras di DIY beberapa waktu lalu - ist - jogjakota.go.id

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dua pasar tradisional di Bantul digelontor beras dalam kegiatan Operasi Pasar yang digelar Pemkab bekerja sama dengan Bulog.

"Kami sudah berusaha melakukan Operasi Pasar untuk komoditas beras, beberapa waktu lalu di Pasar Niten sebanyak delapan ton, hari berikutnya di Pasar Bantul delapan ton lagi," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Agus Sulistiyana di Bantul, Selasa (26/9/2023).

Advertisement

Menurut dia, operasi pasar komoditas beras yang bekerja sama dengan Perum Bulog Kanwil Yogyakarta tersebut bertujuan untuk menjaga ketersediaan stok bahan pokok penting itu di tingkat pedagang pasar, dan menjaga stabilitas harga beras.

"Jadi kami operasi pasar terutama di pasar-pasar besar, sehingga ketika di situ ada operasi, maka stok pangan terjaga. Jadi, ini kerja sama dan kami minta bantuan Bulog, untuk SPHP [Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan]," katanya.

Dia menyebut, beras yang digelontorkan dalam operasi pasar tersebut dijual dengan harga Rp51.000 per lima kilogram, atau satu kilogram sekitar Rp10.000an, lebih murah dari harga pasaran yang saat ini sekitar Rp12.000an per kilogram.

BACA JUGA: Petualangan Sherina 2 Tayang Besok, Sherina Cerita Keseruan di Balik Layar

"Jadi, operasi pasar untuk pedagang bukan masyarakat, supaya terjaga stok di pasar, kemudian nanti pedagang dikasih HET [harga eceran tertinggi], misalnya untungnya berapa, sehingga dijual menjadi Rp55.000 per lima kilogram, atau Rp11.000 per kilogram," katanya.

Dia mengatakan, beras operasi pasar di Bantul tersebut kualitasnya juga tidak tidak kalah dengan beras medium yang beredar di pasaran, sehingga anggapan dari sebagian masyarakat bahwa beras Bulog memiliki aroma tidak sedap tidak benar.

"Itu dari Bulog, dan berasnya bagus karena kan dulu orang orang kadang begini, wah beras Bulog itu penguk [aroma tidak sedap], simpanan lama, tapi tidak demikian, berasnya bisa dikatakan medium, bahkan bagus," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement