Advertisement
Tekan Harga, Pemkab Gunungkidul Operasi Pasar 42 Ton Beras
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Untuk menekan harga, Pemkab Gunungkidul menggelar pasar murah yang menyediakan sebanyak 42 ton beras secara bertahap di Kapanewon Karangmojo dan Playen untuk menekan laju inflasi.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Gunungkidul Asar Janjang Riyanti di Gunungkidul, Senin, mengatakan pasar murah ini merupakan program Pemda DIY, Bulog, dan pemerintah kabupaten.
Advertisement
"Pemda DIY dan Pemkab Gunungkidul berupaya menekan laju inflasi. Salah satunya dengan penyediaan dan pendistribusian pangan bersubsidi kepada masyarakat tertentu," kata Asar, Senin (30/10).
Ia mengatakan operasi pasar murah beras ini menyusul adanya penyesuaian harga beras. Sejauh ini telah disalurkan sekitar 13,5 ton beras. Sekarang harga beras premium kisaran Rp14 ribu per kilogram dan beras medium Rp13.000 per kg.
Upaya menjaga stabilisasi pasokan dan harga oangan (SPHP) dilakukan sejak awal September. Pada tahap pertama penyaluran beras murah menyasar wilayah Kapanewon Paliyan. Harga beras murah dipatok Rp10.500 per kg. Pembelian dibatasi maksimal empat paket beras, satu paket sebanyak lima kg. "Tahap pertama bekerja sama dengan Bulog menyalurkan 13,5 ton beras. Hanya dalam dua jam beras langsung habis," katanya.
BACA JUGA: Batik Air Buka Rute Bandara YIA ke Kuala Lumpur, Ini Jadwalnya
Asar mengatakan program pangan murah tahap kedua berlangsung selama dua hari yakni 7 November dan 9 November 2023. Kegiatan ini merupakan kolaborasi dengan Dinas Perdagangan DIY dengan menggandeng tujuh distributor. "Masing-masing sembako mendapat subsidi Rp 2000-an per kg per liter," ujarnya.
Lokasi pasar murah pertama di wilayah Kapanewon Karangmojo 7 November dan Kapanewon Playen 9 November 2023. Dua titik pasar murah masing-masing dijatah mendistribusikan sebanyak 21 ton sembako. "Masyarakat dari kapanewon lain boleh belanja, untuk lokasinya di dua titik itu," katanya.
Menurut Asar, lokasi pasar murah telah ditentukan, yakni kriterianya kapanewon yang masuk di data kemiskinan. Kemudian di daerah diminta menentukan dua lokasi. "Produk makanan yang dijual seperti beras, minyak goreng, gula, tepung terigu dan telur," katanya.
Asar mengatakan pasar murah sengaja digelar untuk mengendalikan inflasi serta memastikan ketersediaan bahan pokok. "Dalam rangka menstabilkan harga kebutuhan kami juga ada operasi pasar [OP]," terangnya.
Kepala Kantor Bulog Gunungkidul Imam Wahyu Hidayat mengatakan program penyaluran bantuan beras masih berjalan. Wilayah sasaran adalah Kapanewon Saptosari dan Kapanewon Gedangsari. "Dalam pendistribusian kami bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Gunungkidul," kata Imam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Info Stok Darah dan Lokasi Donor Darah di Jogja di Wilayah DIY, Jumat 17 Mei 2024
- Nadiem Luncurkan Indonesian Heritage Agency Di Vredeburg
- Harga Bawang Masih Tinggi di Pasaran, Disperindag DIY Gencarkan Operasi Pasar
- Syarat Siswa Luar DIY Daftar PBDB SMA, Link Pendaftaran dan Jadwal Pelaksanaan ASPD 2024
- Pergelaran Macapat Rikat Rakit Raket 2024, Tekad Kuat Untuk Menjaga Identitas Yogyakarta
Advertisement
Advertisement