Advertisement
BEI DIY Sebut Baru Satu UMKM Melantai di Bursa Saham

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di provinsi ini untuk naik kelas sehingga pada akhirnya bisa melantai di bursa saham.
"Kami sangat optimistis kalau bicara UMKM di Yogyakarta. Mimpi kami adalah mencetak sekian banyak UMKM di Yogyakarta untuk bisa 'go public'," kata Kepala BEI DIY Irfan Noor Riza, Selasa (31/10/2023)
Advertisement
Hingga saat ini, kata Irfan, baru satu UMKM di DIY yang berhasil melakukan "initial public offering" (IPO) di bursa saham yakni PT Mitra Tirta Buwana Tbk yang bergerak dalam bisnis air minum dalam kemasan.
Padahal, kata dia, banyak pelaku usaha berbagai sektor dengan skala sejenis di provinsi ini yang potensial dan memiliki minat serupa namun terkendala persyaratan untuk bisa 'go public'.
Untuk bisa 'go public', menurut Irfan, UMKM setidaknya harus memiliki legalitas berbentuk perseroan terbatas (PT), serta telah beroperasi minimal satu tahun.
"Kebanyakan karena belum berbentuk perseroan terbatas (PT), kemudian laporan keuangannya belum sesuai. Makanya kami berinisiatif menggandeng pihak terkait untuk membentuk inkubator UMKM," kata dia.
Irfan mengatakan dengan "go public" atau menawarkan sebagian saham kepada publik di pasar modal, UMKM mendapatkan banyak keuntungan, salah satunya memperoleh akses pendanaan yang lebih besar sehingga lebih cepat naik kelas.
"Yang jelas naik kelas, dari sisi 'branding' juga lebih terangkat, mendapatkan akses pendanaan sehingga mampu menumbuhkembangkan usahanya," kata dia.
BACA JUGA: BEI DIY Dorong UMKM Bisa Melantai di Pasar Modal
Untuk menyiapkan UMKM di DIY bisa "go public", menurut Irfan, BEI DIY bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) DIY telah menjalin kerja sama dengan empat perguruan tinggi yakni Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Yogyakarta, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, dan STIE YKPN.
Melalui inkubator itu, UMKM atau perusahaan rintisan (startup) binaan empat kampus itu mendapatkan pemahaman mengenai dunia pasar modal serta mengetahui manfaat dan keuntungan melakukan IPO di pasar modal.
"Melalui inkubasi itu kami ajak sebanyak mungkin UMKM di DIY untuk kita berinkubasi bersama, agar naik kelas, dan ujungnya bisa 'go public'," kata Irfan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Perekrutan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Rakyat Harus Sesuai Domisili
- Perpustakaan Kota Jogja Kini Buka hingga Malam Hari, Ini Jadwalnya
- Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar
- Libur Panjang 1 Sura, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 6 Jogja Melonjak 20 Persen
- Sambut Positif Putusan MK Terkait Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal, KPU DIY: Kurangi Beban Teknis
Advertisement
Advertisement