Musim Kemarau, Petani Bantul Didorong Menanam Kedelai
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Petani di Kabupaten Bantul didorong untuk menanam kedelai di musim kemarau, saat ketersediaan air irigasi di lahan pertanian terbatas. Motivasi diberikan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul.
"Kami sudah memberikan motivasi kepada petani untuk beralih ke tanaman kedelai, dan tahun ini kita di Bantul hanya bisa menanam seluas 400-an hektare tanaman kedelai," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo di Bantul, Selasa (31/10/2023).
Advertisement
Menurut dia, motivasi kepada petani untuk menanam jenis tanaman polong-polongan tersebut karena diakui pada tahun 2022, tanaman kedelai di Bantul kurang maksimal, padahal beberapa tanaman komoditas yang lain mengalami tren peningkatan.
"Terus terang pada 2022 musim hujan berlangsung sampai September baru berhenti, sehingga tahun 2022 kita kekurangan kedelai, makanya tahun ini kita beri motivasi, agar petani tertarik menanam kedelai," katanya.
BACA JUGA: Harga Cabai di Kulonprogo Tinggi, Ini Imbauan Pemkab untuk Masyarakat
Dia mengatakan, minat petani menanam kedelai di Bantul diakui masih belum begitu tinggi, karena selama ini bahkan sejak dulu masih menganggap bahwa produktivitas panen kedelai masih rendah, hanya sekitar 1,4 sampai 1,6 ton per hektare.
Padahal, kata dia, apabila petani bisa membudidayakan tanaman kedelai dengan baik dan maksimal, maka hasilnya bisa mencapai dua ton per hektare, bahkan saat ini ada yang sudah bisa mencapai 2,4 ton per hektare.
"Maka kami terus sosialisasi kepada para petani bahwa sekarang tidak sama dengan kedelai dulu, produktivitas sudah di angka dua ton, dan harga kedelai harapan kami ke depan bisa naik terus, biar petani tertarik menanam kedelai," katanya.
Joko Waluyo mengatakan memang masih banyak petani belum tertarik menanam kedelai karena masih trauma produktivitas yang belum tinggi, dan untuk mengubah mindset petani tidak semudah membalikkan telapak tangan, sehingga perlu terus diupayakan agar makin tertarik.
"Karena memang harga kedelai untuk BEP [break even point] belum masuk baru Rp10.000 per kilogram, jadi petani belum tertarik. Sejauh ini dari pemerintah sudah memberikan stimulan untuk membantu benih, akan tetapi terbatas, dari pusat atau APBN," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hindari Kerusakan, Distribusi Logistik Pilkada 2024 Dibungkus Plastik Berlapis
- 2 ASN yang Dipecat karena Selingkuh Aktif Kembali, Bupati Gunungkidul Kecewa
- Bantul Berlakukan Status Siaga Banjir dan Longsor hingga 31 Desember 2024
- 150 Kader Adiwiyata SMP N 3 Banguntapan Dilantik, Siap Bergerak Lestarikan Lingkungan
- Polres Bantul Kerahkan 228 Personel untuk Mengamankan Masa Tenang Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement