Advertisement
Sultan Targetkan Kemiskinan Ekstrem di DIY Tuntas di 2025

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menargetkan kemiskinan ekstrem di wilayahnya bisa diselesaikan pada 2025 mendatang.
Upaya ini merupakan salah satu program dalam mencapai tujuan dan sasaran pada 2025 sebagai bagian tahapan dalam mencapai visi pembangunan jangka menengah Terwujudnya Panca Mulia Masyarakat Jogja melalui Reformasi Kalurahan, Pemberdayaan Kawasan Selatan, serta Pengembangan Budaya Inovasi dan Pemanfaatan Teknologi Informasi.
Advertisement
"Untuk menurunkan kemiskinan, berikutnya kita akan lebih fokus pada strategi pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan," terang Sri Sultan, Minggu (19/11/2023).
BACA JUGA: Turut Berkontribusi Turunkan Kemiskinan Ekstrem, BPD DIY Diganjar Penghargaan
Merujuk pada dokumen RPJMD DIY Tahun 2022-2027, terdapat beberapa permasalahan pokok pembangunan yang dihadapi yaitu kemiskinan, ketimpangan, pencemaran dan kerusakan lingkungan serta potensi bencana.
Rencana pembangunan tahun 2025 diharapkan mampu menjawab permasalahan tersebut yang keberhasilannya tercermin pada pencapaian indikator-indikator keterwujudan panca mulia.
Selain kemiskinan ketimpangan pendapatan juga masih menjadi salah satu permasalahan pokok pembangunan di DIY. Peningkatan aksesibilitas di berbagai sektor terutama di wilayah selatan perlu terus dilakukan.
Pusat-pusat ekonomi baru berbasis potensi di wilayah selatan perlu dikembangkan secara terpadu dan lintas sektor.
Sultan mengimbau agar para Asisten, Staf Ahli, dan Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemda DIY agar berfikir secara kreatif dan mengikuti perkembangan zaman yang mengarah pada insutrialisasi. Membuat kebijakan yang membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Sultan mencontohkan agar Tanah Kas Desa (TKD), Dana Keistimewaan dan Lumbung Mataraman dimanfaatkan untuk menambah penghasilan masyarakat. Misalnya dengan menanam tanaman yang bernilai secara ekonomi. Tidak hanya menanam sayuran untuk dikonsumsi sendiri.
“Nanti di APBD itu ya dasarnya kreativitas, Lumbung Mataram tanamannya ya punya potensi yang bisa mendapatkan tambahan penghasilan bagi masyarakat. Nanti yang disewa dengan danais TKD ya memberikan nilai tambah, tidak hanya berubah dari menganggur terus menanam,” ujarnya.
BACA JUGA: Akselerasi Penurunan Angka Kemiskinan di Kulonprogo Tercepat se-DIY
Sekda DIY Beny Suharsono menjelaskan, berdasarkan catatan pihaknya angka kemiskinan tercatat sebanyak 11,04% yang menurun 0,45 dibandingkan September 2023. Kemiskinan di DIY masih di atas rata-rata nasional yang di angka 9,36%.
"Kita mendorong tahun 2024 ada formasi kebijakan Pemda DIY melalui kebijakan Gubernur akan menyasar 800 lansia miskin yang akan diberi tambalan pendapatan melalui belanja sembako. Diharapkan akan menurunkan satu digit angka kemiskinan,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
Advertisement
Advertisement