Advertisement
Disdikpora Bantul Dorong Peningkatan Anggaran Dana BOS dan BOSDA untuk Dongkrak Kualitas Pendidikan Dasar
![Disdikpora Bantul Dorong Peningkatan Anggaran Dana BOS dan BOSDA untuk Dongkrak Kualitas Pendidikan Dasar](https://img.harianjogja.com/posts/2023/12/01/1156802/seragam-sekolah-sd-smp.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul mendorong peningkatan dana Bantuan Operasional Sekolah Nasional (BOSNAS) dan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) untuk tingkatkan kualitas pendidikan dasar.
Kepala Disdikpora Kabupaten Bantul, Isdarmoko menyampaikan saat ini sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) negeri hanya mendapatkan biaya operasional sekolah dari BOSNAS dan BOSDA. Menurutnya, sumber pembiayaan tersebut masih terbatas untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan pada setiap jenjang pendidikan.
Advertisement
Baca Juga: Siswa Diminta Beli Buku Paket, Disdikpora Bantul: Manfaatkan Dana BOS!
“Sementara di [sekolah] negeri ya istilahnya [kualitas pendidikan] standar. Anggaran di sekolah negeri sumber keuangannya dari BOS dan BOSDA, sementara di swasta ada BOS, BOSDA dan SPP,” ujarnya melalui telepon, Jumat (1/12/2023).
Berdasarkan data Disdikpora Kabupaten Bantul alokasi BOSNAS bagi SMP negeri dan swasta mencapai Rp1.150.000 per anak per tahun. Sementara untuk BOSDA SMP negeri Rp650.000 per anak per tahun. Dan dana hibah BOSDA SMP swasta/MTS mencapai Rp278.300 per anak per tahun.
Kemudian dana BOSNAS SD negeri dan swasta mencapai Rp940.000 per anak per tahun. Sementara dana BOSDA SD negeri mencapai Rp550.000 per anak per tahun, dan hibah BOSDA SD swasta mencapai Rp322.500 per anak per tahun.
Menurutnya, beberapa sekolah perlu meningkatkan fasilitas yang ada untuk mendukung peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Sehingga, untuk pengadaannya tidak dapat dialokasikan dengan menggunakan sumber pendanaan tersebut.
Baca Juga: Telat Laporkan Dana BOS Rekening Sekolah Diblokir
“Memang itu yang namanya bos dan BOSDA itu kalau dihitung dengan kebutuhan unit cost per siswa per tahun memang belum mencukupi, artinya masih perlu dukungan dari orang tua,” katanya.
Sementara menurut Isdarmoko saat ini banyak orang tua memahami bahwa pendidikan dasar diberikan secara gratis. Sehingga apabila terdapat kekurangan biaya operasional, penggalangan dana untuk kebutuhan tersebut sulit dilakukan.
Baca Juga: Kemendikbudristek Klaim Dana BOS Pendidikan Meningkat
Dengan begitu, menurut Isdarmoko, sekolah negeri cukup kesulitan untuk meningkatkan kualitas pendidikannya apabila dibandingkan dengan sekolah swasta. Menurut dia, skolah swasta dengan sumber pembiayaan yang lebih luas dapat meningkatkan standar kualitas pendidikannya dengan lebih leluasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/26/1182733/museum_pacitan_pendidik.jpg)
Pendidik di Pacitan Antusias Kolaborasi dengan Museum Song Terus
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik di Sleman dan Bantul, Jumat 26 Juli 2024, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Momen Pembersihan Lahir Batin, Disbud Kulonprogo Gelar Jamasan 14 Pusaka
- Vaksinasi Polio di Sleman Sudah Terlaksana di Awal Tahun
- Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 26 Juli, Update Jalan Tol Jogja, Kasus Mafia TKD hingga Festival Layang-layang 2024
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement