Advertisement
Bantah Ada Perundungan, Kepala SMP 3 Wonosari: Pihak Keluarga Memutuskan Damai
Foto ilustrasi. - Reuters
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kepala SMP 3 Wonosari, Sutotok Sudar Ujian mengaku tak ada perundungan terhadap siswa difabel di sekolahnya, Rabu (21/2/2024). Dia menegaskan yang terjadi adalah perkelahian antara dua siswa.
Untuk itu, Sutotok mengaku telah memediasi kedua belah pihak keluarga. Pada Jumat (23/2/2024) siang, pihaknya kembali melakukan mediasi dengan mendatangkan kedua keluarga, Polres Gunungkidul, kepala dusun.
Advertisement
Dari hasil mediasi itu, kata dia, semua pihak sepakat tidak terjadi perundungan. Selain itu, akta perdamaian pun telah ditandatangani kedua keluarga. “Tadi prosesnya lancar. Sebelum Salat Jumat [mediasi] selesai,” kata Sutotok, Jumat (23/2/2024).
BACA JUGA: Pelajar Disabilitas di Gunungkidul Jadi Korban Perundungan
Lebih jauh, Sutotok menceritakan siswa dan para guru mengumpulkan dana peduli untuk pengobatan korban. Dari pengumpulan dana peduli terkumpul sebesar kurang lebih Rp1 juta. Keluarga korban, kata dia memilih untuk merujuk korban ke rumah sakit di Solo.
Diberitakan sebelumnya, seorang anak difabel berumur 13 tahun siswa SMP 3 Wonosari diduga menjadi korban perundungan pada Rabu setelah Salat Zuhur. Akibatnya, siswa tersebut patah jari kelingking.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




