Advertisement

Dinas Kesehatan Jogja Siapkan Puluhan Ribu Anak Diimunisasi Japanese Encephalitis

Newswire
Rabu, 28 Februari 2024 - 10:57 WIB
Maya Herawati
Dinas Kesehatan Jogja Siapkan Puluhan Ribu Anak Diimunisasi Japanese Encephalitis Vaksinasi anak - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Sebanyak 72. 322 anak di Kota Jogja yang berusia sembilan bulan hingga sebelum 15 tahun disiapkan untuk diimunisasi Japanese Encephalitis (JE). Dinas Kesehatan Kota Jogja menyebut pelaksanaan imunisasi akan dilakukan September 2024.

"Saat ini kami sudah mulai pendataan bagi sasaran imunisasi 'Japanese Encephalitis' di DIY yang ditargetkan 72.322 anak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Jogja Emma Rahmi Aryani di Balai Kota Jogja, Selasa (27/2/2024).

Advertisement

Emma menuturkan Kota Jogja menjadi salah satu sasaran pelaksanaan imunisasi karena dianggap sebagai wilayah endemi mengingat sebelumnya ditemukan 13 kasus infeksi JE di Provinsi Daerah Istimewa Jogja (DIY).

Kendati demikian, seluruh kasus itu dipastikan tidak berasal dari wilayah Kota Jogja. "Ada 13 kasus. Luar daerah semua, tapi di DIY," kata dia.

Pemberian vaksin JE di Kota Jogja, menurut dia, baru akan dimulai pada September 2024 menyesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Emma menekankan imunisasi penting dilakukan mengingat virus JE yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Culex Tritaeniorhynchus tersebut bisa mengakibatkan radang otak atau kecacatan. "Belum ada obatnya tapi bisa dicegah melalui imunisasi JE," kata dia.

Menurut dia, pada umumnya infeksi JE ditandai dengan demam tinggi atau muntah, demam, diare, dan kejang pada anak beberapa hari setelah mendapat gigitan nyamuk Culex.

BACA JUGA: Tol Jogja-Bawen Seksi 1 Ditarget Beroperasi Lebih Awal, Konstruksi Pertimbangkan Aspek Keistimewaan DIY

"Untuk tanda (gejala) biasanya muncul empat sampai 14 hari setelah gigitan nyamuk," kata Emma.

Sebelumnya, Kemenkes RI melaporkan Japanese Encephalitis merupakan virus dari gigitan nyamuk Culex yang terinfeksi virus JE hingga menyebabkan penyakit radang otak pada pasien yang terinfeksi.

Walaupun muncul nama Jepang dalam penamaan penyakit tersebut, faktanya virus itu tidak hanya menyerang penduduk di Jepang saja.

Data surveilans kasus JE di Indonesia pada 2016 menunjukkan ada sembilan provinsi yang melaporkan kasus JE yakni Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, DKI Jakarta, DI Jogja, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Kepulauan Riau.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Puncak Musim Kemarau Diprediksi Juli-Agustus, Soal El Nino Ini Kata BMKG

News
| Sabtu, 27 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement